Areniss Kawung Mencoba Manisnya Bisnis Gula Semut
A
A
A
JAKARTA - Bisnis gula semut sebagai salah satu komoditas strategis nasional semakin menggeliat, faktor ini tak lepas dari kopi yang sudah menjadi sebuah gaya hidup dan bahkan karakteristik seseorang. Kita bahkan mengetahui sebuah quotes “I can‟t start my day without a good cup of coffee.” di kalangan pecinta kopi.
Gula sendiri tidak bisa dipisahkan dari kopi, meski tidak sedikit yang menyukai kopi tanpa pemanis. Namun bicara soal manis saat berbicara gula, terkadang terkandung zat-zat yang kurang baik bagi tubuh dan bahkan dapat menjadi penyebab seperti naiknya berat badan, hingga penyakit diabetes.
Maka tak heran, saat ini beberapa coffee shop mulai menawarkan kopi dengan campuran gula aren sebagai pengganti gula pasir yang dibuat dari bahan alami yang baik bagi tubuh dan tentunya rasa yang tak kalah nikmat. Melihat peluang ini, Poppy Zeidra melalui Areniss Kawung memperkenalkan produk gula alami yang berasal dari air nira yang disadap dari pohon kawung, tanaman dari keluarga palem.
"Selain rasa manis nya pas dengan lidah orang Asia dan Indonesia, ternyata Areniss ini memiliki indeks Glikemik yang sangat rendah yaitu IG 35 (skala 0-100). Sebagai informasi, semakin rendah nilai IG maka semakin sedikit pengaruhnya terhadap level insulin dan kadar gula darah," jelasnya.
Bahkan , Ia menerangkan dari produk Areniss Kawung, dapat diperoleh berbagai manfaat kebaikan aren seperti mengobati maag, menambah tenaga, mencegah anemia, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kolesterol tubuh, sumber anti oksidan. Serta menjaga sistem pencernaan, baik untuk yang sedang diet dan banyak lainnya.
"Bila anda membandingkan Areniss Kawung dengan produk Brown Sugar, manfaat kesehatan yang didapatkan dari Areniss jauh lebih besar daripada brown sugar. Sebab proses pembuatan brown sugar dari tetes tebu, namun dicampur molase sehingga kandungan mineralnya sedikit," paparnya.
Sedangkan bila dibandingkan dengan gula kelapa (gula yang disadap dari pohon kelapa), terang dia kekurangan gula kelapa cenderung banyak kekurangan dibanding Areniss sebab gula kelapa yang beredar di pasaran mengandung zat pengawet. Namun kekurangan itu bukan merupakan sifat bawaan dari gula kelapa melainkan kurang bagusnya cara memprosesnya.
Sambung Poppy menambahkan, Areniss sendiri merupakan produk 100 persen kawung asli tanpa campuran dan diolah higienis dari hulu ke hilir untuk menjaga kualitas. Di Indonesia, pohon kawung juga dikenal dengan sebutan aren, enau, atau nira. Umumnya pohon ini tumbuh endemik di wilayah Jawa Barat dan beberapa daerah lain.
Prof. Agus Aris Munandar (Fakultas Ilmu Budaya, UI) mengutarakan, pohon kawung punya tempat tersendiri di kalangan masyarakat Sunda. Dari sekian banyak tumbuhan dan pohon yang bermanfaat untuk manusia, hanya pohon kawung yang ditulis secara khusus menjadi babad di dalam naskah-naskah kuno masyarakat Sunda.
"Air dari pohon kawung yang biasa disebut lahang dapat diproses menjadi gula, cuka dan arak. Buahnya dapat dibuat jadi manisan kulang-kaling atau curuluk. Ijuknya dapat dimanfaatkan menjadi atap," jelasnya.
Gula sendiri tidak bisa dipisahkan dari kopi, meski tidak sedikit yang menyukai kopi tanpa pemanis. Namun bicara soal manis saat berbicara gula, terkadang terkandung zat-zat yang kurang baik bagi tubuh dan bahkan dapat menjadi penyebab seperti naiknya berat badan, hingga penyakit diabetes.
Maka tak heran, saat ini beberapa coffee shop mulai menawarkan kopi dengan campuran gula aren sebagai pengganti gula pasir yang dibuat dari bahan alami yang baik bagi tubuh dan tentunya rasa yang tak kalah nikmat. Melihat peluang ini, Poppy Zeidra melalui Areniss Kawung memperkenalkan produk gula alami yang berasal dari air nira yang disadap dari pohon kawung, tanaman dari keluarga palem.
"Selain rasa manis nya pas dengan lidah orang Asia dan Indonesia, ternyata Areniss ini memiliki indeks Glikemik yang sangat rendah yaitu IG 35 (skala 0-100). Sebagai informasi, semakin rendah nilai IG maka semakin sedikit pengaruhnya terhadap level insulin dan kadar gula darah," jelasnya.
Bahkan , Ia menerangkan dari produk Areniss Kawung, dapat diperoleh berbagai manfaat kebaikan aren seperti mengobati maag, menambah tenaga, mencegah anemia, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kolesterol tubuh, sumber anti oksidan. Serta menjaga sistem pencernaan, baik untuk yang sedang diet dan banyak lainnya.
"Bila anda membandingkan Areniss Kawung dengan produk Brown Sugar, manfaat kesehatan yang didapatkan dari Areniss jauh lebih besar daripada brown sugar. Sebab proses pembuatan brown sugar dari tetes tebu, namun dicampur molase sehingga kandungan mineralnya sedikit," paparnya.
Sedangkan bila dibandingkan dengan gula kelapa (gula yang disadap dari pohon kelapa), terang dia kekurangan gula kelapa cenderung banyak kekurangan dibanding Areniss sebab gula kelapa yang beredar di pasaran mengandung zat pengawet. Namun kekurangan itu bukan merupakan sifat bawaan dari gula kelapa melainkan kurang bagusnya cara memprosesnya.
Sambung Poppy menambahkan, Areniss sendiri merupakan produk 100 persen kawung asli tanpa campuran dan diolah higienis dari hulu ke hilir untuk menjaga kualitas. Di Indonesia, pohon kawung juga dikenal dengan sebutan aren, enau, atau nira. Umumnya pohon ini tumbuh endemik di wilayah Jawa Barat dan beberapa daerah lain.
Prof. Agus Aris Munandar (Fakultas Ilmu Budaya, UI) mengutarakan, pohon kawung punya tempat tersendiri di kalangan masyarakat Sunda. Dari sekian banyak tumbuhan dan pohon yang bermanfaat untuk manusia, hanya pohon kawung yang ditulis secara khusus menjadi babad di dalam naskah-naskah kuno masyarakat Sunda.
"Air dari pohon kawung yang biasa disebut lahang dapat diproses menjadi gula, cuka dan arak. Buahnya dapat dibuat jadi manisan kulang-kaling atau curuluk. Ijuknya dapat dimanfaatkan menjadi atap," jelasnya.
(akr)