Akhir Tahun, Neraca Perdagangan Indonesia Defisit USD1,1 Miliar

Selasa, 15 Januari 2019 - 12:07 WIB
Akhir Tahun, Neraca Perdagangan Indonesia Defisit USD1,1 Miliar
Akhir Tahun, Neraca Perdagangan Indonesia Defisit USD1,1 Miliar
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2018, mengalami defisit sebesar USD1,1 miliar. Kepala BPS, Suhariyanto, mengungkapkan hal ini disebabkan defisit migas sebesar USD218,8 juta. Dan defisit nonmigas sebesar USD883,2 juta.

"Meski neraca perdagangan pada Desember 2018 mengalami defisit USD1,1 miliar, tapi defisit ini lebih kecil dibanding bulan November 2018," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/1/2019). Pada November 2018, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit USD2,05 miliar.

Untuk kinerja ekspor, Suhariyanto menjelaskan, pada periode Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 4,89% atau sekitar USD14,18 miliar. Disebabkan ekspor non mingas yang menurun 8,15%, meski ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 27,43%.

Angka impor juga mengalami penurunan 9,6% atau USD15,28 miliar. Jelas dia, angka impor migas turun tajam sebesar 31,45%, dan nonmigas turun 5,14%.

"Untuk migas, impornya turun, dengan rincian impor minyak mentah turun 45,07%, impor hasil minyak turun 26,25%, dan impor gas turun 21%," imbuh dia.

Dan secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 mengalami defisit USD8,57 miliar. Disebabkan oleh defisit perdagangan migas sebesar USD12,4 miliar. Sementara, neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar USD3,8 miliar.

"Jadi yang menjadi perhatian utama itu defisit migas, terutama disebabkan impor hasil minyak dan minyak mentah, sementara gas masih surplus," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6100 seconds (0.1#10.140)