Banjir Produk Impor, Asosiasi Ritel Sebut Indonesia Hanya Jadi Pasar
Banjir Produk Impor, Asosiasi Ritel Sebut Indonesia Hanya Jadi Pasar
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, produk impor mulai membanjiri Indonesia sehingga mengancam merugikan ritel domestik. Ditambah banyak aturan yang memberatkan industri ritel di hilir bisa membuat Indonesia hanya menjadi pasar saja.
"Sekarang produk impor sudah mulai membanjiri kita. Kita pasar yang cukup besar," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, hanya bisa berpesan mewakili harapan para pelaku usaha kepada dua calon presiden (capres) yakni memperkuat ritel lokal. Berbagai kebijakan dinilai berpengaruh besar terhadap kelangsungan bisnis.
"Kita memilih bukan hanya Presiden, tapi orang disekelilingnya. Ini pengaruh ke ekonomi kita karena Presiden diganti, perangkat diganti," katanya.
Menurutnya, setiap kebijakan yang dikeluarkan sebagai keinginan Presiden terpilih merupakan yang terbaik bagi Indonesia. Salah satu contohnya, pembangunan masif infrastruktur. "Sangat positif bagi kita adanya logistik dengan berani Jokowi lakukan itu," pungkasnya.
"Sekarang produk impor sudah mulai membanjiri kita. Kita pasar yang cukup besar," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, hanya bisa berpesan mewakili harapan para pelaku usaha kepada dua calon presiden (capres) yakni memperkuat ritel lokal. Berbagai kebijakan dinilai berpengaruh besar terhadap kelangsungan bisnis.
"Kita memilih bukan hanya Presiden, tapi orang disekelilingnya. Ini pengaruh ke ekonomi kita karena Presiden diganti, perangkat diganti," katanya.
Menurutnya, setiap kebijakan yang dikeluarkan sebagai keinginan Presiden terpilih merupakan yang terbaik bagi Indonesia. Salah satu contohnya, pembangunan masif infrastruktur. "Sangat positif bagi kita adanya logistik dengan berani Jokowi lakukan itu," pungkasnya.
(akr)
Explore More