Turun, Aprindo Pasang Target Pertumbuhan Ritel 5 Persen di Kuartal II
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo ) menyatakan target pertumbuhan ritel pada kuartal II-2022 sebesar 5%. Target tersebut menurun dari capaian tahun sebelumnya yang berada di kisaran 5,6-5,7%.
Baca juga: Aprindo Sebut Oleh-oleh Gairahkan Bisnis Ritel
"Kuartal II-2021 kemarin pertumbuhan ritel diantara 5,6-5,7%. Sementara di kuartal II tahun ini mungkin tidak akan sama karena ada fluktuasi harga dan sentimen konsumen. Namun, perbedaannya tidak telalu jauh. Saya perkirakan pertumbuhan ritel ada direntan 5-5,2%," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey saat berdialog di IDX Channel, Senin (9/5/2022).
Meski demikian, pertumbuhan tersebut akan merangkak naik saat memasuki kuartal IV. Kata Roy, di kuartal III pengeluaran orang tua dialokasikan untuk biaya pendidikan anak sehingga sulit jika mengharapkan ada pertumbuhan di kuartal III.
"Untuk kuartal III akan ada perubahan karena biasanya setelah hari raya keagamaan, pertumbuhan ritel menurun. Hal itu lantaran biaya belanja bahan pokok dialihkan untuk biaya sekolah. Tetapi akan naik lagi setelah memasuki kuartal IV yang di mana itu menuju akhir tahun," jelasnya.
Roy menuturkan, untuk meningkatkan pertumbuhan ritel, kuncinya adalah mengubah Indonesia dari status pandemi menjadi endemi. "Karena kalau kita berhasil menjadi endemi, maka di kuartal ke IV pertumbuhan ritel akan meningkat lagi," pungkasnya.
Baca juga: Aprindo Sebut Oleh-oleh Gairahkan Bisnis Ritel
"Kuartal II-2021 kemarin pertumbuhan ritel diantara 5,6-5,7%. Sementara di kuartal II tahun ini mungkin tidak akan sama karena ada fluktuasi harga dan sentimen konsumen. Namun, perbedaannya tidak telalu jauh. Saya perkirakan pertumbuhan ritel ada direntan 5-5,2%," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey saat berdialog di IDX Channel, Senin (9/5/2022).
Meski demikian, pertumbuhan tersebut akan merangkak naik saat memasuki kuartal IV. Kata Roy, di kuartal III pengeluaran orang tua dialokasikan untuk biaya pendidikan anak sehingga sulit jika mengharapkan ada pertumbuhan di kuartal III.
"Untuk kuartal III akan ada perubahan karena biasanya setelah hari raya keagamaan, pertumbuhan ritel menurun. Hal itu lantaran biaya belanja bahan pokok dialihkan untuk biaya sekolah. Tetapi akan naik lagi setelah memasuki kuartal IV yang di mana itu menuju akhir tahun," jelasnya.
Roy menuturkan, untuk meningkatkan pertumbuhan ritel, kuncinya adalah mengubah Indonesia dari status pandemi menjadi endemi. "Karena kalau kita berhasil menjadi endemi, maka di kuartal ke IV pertumbuhan ritel akan meningkat lagi," pungkasnya.
(uka)