Amran: Harga Beras Indonesia Bukanlah Termahal di Dunia

Kamis, 17 Januari 2019 - 07:01 WIB
Amran: Harga Beras Indonesia Bukanlah Termahal di Dunia
Amran: Harga Beras Indonesia Bukanlah Termahal di Dunia
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan harga beras eceran di Indonesia bukanlah termahal di dunia. Menurut dia, harga beras eceran Indonesia menempati urutan ke-81 dari daftar harga beras eceran termahal di dunia. Harga beras eceran di Indonesia sebesar Rp12.374 per kg (Numbeo 2019).

"Urutan pertama harga beras eceran termahal dunia adalah Jepang sebesar Rp57.678 per kg, sementara harga beras termurah di Sri Lanka sebesar Rp7.618 per kg," ujar Amran dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Dengan fakta tersebut, Menteri Amran meminta agar informasi tidak benar terkait harga beras eceran Indonesia termahal di dunia jangan terus dijadikan polemik. Seharusnya, semua pihak patut bangga bahwa berdasarkan data FAO, tahun 2017, Indonesia menempati nomor urut ketiga negara penghasil beras terbesr di dunia.

"Jadi jangan lagi polemik. Kalau produsen beras, tahun 2017 Indonesia nomor 3 dunia. Catat ya, ini data FAO," sebutnya.

Dan terkait kenaikan harga beras yang kerap menjadi polemik, Amran menegaskan hal tersebut disebabkan ulah mafia pangan. Namun demikian, di era pemerintahan Jokowi-JK, Kementan bersama Panglima TNI, Kapolri, KPPU dan Bulog sudah banyak menyelesaikan mafia pangan. Sebanyak 409 mafia pangan sudah dikirim ke penjara dan yang sedang proses hukum sebanyak 782 perusahaan telah ditindak dengan tegas.

"Sebanyak 15 sudah diblacklist dan sebentar lagi akan ditambah 21 perusahaan. Aku tidak biarkan mafia pangan berkeliaran di Indonesia. Ini dicatat ya. Jangan petani di atasnamakan, marah nanti petani dan anda kualat," tegasnya.

"Tidak ada kompromi bagi mafia pangan, aku beresin, ini perintah Bapak presiden. Sebab ketahan pangan menyangkut ketahanan negara," tambah Menteri Amran.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7693 seconds (0.1#10.140)