Rupiah Berakhir Sedikit Membaik, Dolar Cetak Kenaikan Mingguan Perdana
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Jumat (18/1/2019) ditutup sedikit membaik dengan kecenderungan pergerakan yang lebih variatif alias mixed. Perbaikan mata uang Garuda mengiringi pergerakan stabil dolar untuk mencetak kenaikan mingguan pertama di awal tahun 2019.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore mulai pulih pada posisi Rp14.175/USD dibandingkan sebelumnya Rp14.190/USD. Pergerakan harian rupiah pada akhir pekan minggu ketiga Januari 2019 berada pada level Rp14.150 hingga Rp14.195/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga meningkat ke level Rp14.177/USD dibandingkan penutupan kemarin yakni Rp14.191/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.155-Rp14.195/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah terlihat stagnan pada posisi Rp14.190/USD. Posisi tersebut memperlihatkan rupiah masih rentan terhadap sentimen dari dalam maupun luar.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah memburuk ke level Rp14.182/USD untuk menutup perdagangan pekan ini. Posisi ini memperlihatkan rupiah tertekan dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.158/USD.
Sementara itu seperti dilansir Reuters, hari ini terpantau Dolar bergerak stabil pada perdagangan Jumat untuk kemudian mencetak kenaikan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir. Hal ini seiring keraguan terhadap pertumbuhan ekonomi global serta kemampuan bank sentral global utama lainnya seperti Bank Sentral Eropa untuk mulai menaikkan suku bunga tahun ini.
Sementara prospek kenaikan suku bunga acuan AS alias Fed rate telah hampir dikesampingkan dari pasar uang tahun ini, dimana para pelaku pasar juga kemungkinan ECB menaikkan suku bunga ketika data ekonomi menunjukkan pelemahan untuk membebani mata uang tunggal. Pasar uang memberikan kemungkinan kurang dari 50% untuk kenaikan suku bunga ECB tahun ini dan 80% kemungkinan kenaikan suku bunga dari Bank of England.
Menghadapi enam mata uang utama lainnya, dolar secara luas cenderung stabil untuk menetapkan penguatan 0,4% sepanjang pekan ini. Raihan tersebut menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember. Di sisi lain Pounds melemah pada perdagangan akhir pekan, di tengah meningkatnya kepercayaan bahwa Brexit tanpa kesepakatan bisa dihindari.
Pounds turun sepertiga persen di posisi 1,2951 saat berhadapan dengan dolar setelah menyentuh level 1,30 pada hari Kamis, kemarin. Saat melawan euro, Pounsterling turun lebih dari sepertiga persen di 87,99 dan di bawah posisi terendah dua bulan yang dicapai sehari sebelumnya di sekitar 87,65.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore mulai pulih pada posisi Rp14.175/USD dibandingkan sebelumnya Rp14.190/USD. Pergerakan harian rupiah pada akhir pekan minggu ketiga Januari 2019 berada pada level Rp14.150 hingga Rp14.195/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga meningkat ke level Rp14.177/USD dibandingkan penutupan kemarin yakni Rp14.191/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.155-Rp14.195/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah terlihat stagnan pada posisi Rp14.190/USD. Posisi tersebut memperlihatkan rupiah masih rentan terhadap sentimen dari dalam maupun luar.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah memburuk ke level Rp14.182/USD untuk menutup perdagangan pekan ini. Posisi ini memperlihatkan rupiah tertekan dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.158/USD.
Sementara itu seperti dilansir Reuters, hari ini terpantau Dolar bergerak stabil pada perdagangan Jumat untuk kemudian mencetak kenaikan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir. Hal ini seiring keraguan terhadap pertumbuhan ekonomi global serta kemampuan bank sentral global utama lainnya seperti Bank Sentral Eropa untuk mulai menaikkan suku bunga tahun ini.
Sementara prospek kenaikan suku bunga acuan AS alias Fed rate telah hampir dikesampingkan dari pasar uang tahun ini, dimana para pelaku pasar juga kemungkinan ECB menaikkan suku bunga ketika data ekonomi menunjukkan pelemahan untuk membebani mata uang tunggal. Pasar uang memberikan kemungkinan kurang dari 50% untuk kenaikan suku bunga ECB tahun ini dan 80% kemungkinan kenaikan suku bunga dari Bank of England.
Menghadapi enam mata uang utama lainnya, dolar secara luas cenderung stabil untuk menetapkan penguatan 0,4% sepanjang pekan ini. Raihan tersebut menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember. Di sisi lain Pounds melemah pada perdagangan akhir pekan, di tengah meningkatnya kepercayaan bahwa Brexit tanpa kesepakatan bisa dihindari.
Pounds turun sepertiga persen di posisi 1,2951 saat berhadapan dengan dolar setelah menyentuh level 1,30 pada hari Kamis, kemarin. Saat melawan euro, Pounsterling turun lebih dari sepertiga persen di 87,99 dan di bawah posisi terendah dua bulan yang dicapai sehari sebelumnya di sekitar 87,65.
(akr)