Revolusi Industri 4.0 Bakal Dongkrak Kinerja Hingga 50%

Jum'at, 25 Januari 2019 - 11:15 WIB
Revolusi Industri 4.0...
Revolusi Industri 4.0 Bakal Dongkrak Kinerja Hingga 50%
A A A
JAKARTA - Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan pada model bisnis baru di sektor manufaktur, yang dinilai mampu meningkatkan kinerja hingga 20-50% lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini karena melalui pemanfaatan teknologi digital secara terintegrasi.

“Jadi, tentunya penerapan industri 4.0 diyakini akan memacu produktivitas dan kualitas sehingga produk yang dihasilkan lebih inovatif dan kompetitif,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto sesuai keterangan resmi di Jakarta, Jumat (25/1/2019)

Saat itu, Menperin menjadi narasumber pada workshop mengenai strategi bisnis dan dampak global dari Future Factory 4.0dalam rangkaian kegiatan 2019 World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss. Salah satu fokus pembahasannya adalah upaya peningkatan penggunaan teknologi di industri manufaktur.

Adapun lima teknologi utama yang menopang pembangunan sistem industri 4.0, yaitu Internet of Things, ArtificialIntelligence, Human–Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3DPrinting. “Penerapan industri 4.0 merupakan upaya untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada proses produksi,” terangnya.

Langkah tersebut mendorong pengembangan pabrik masa depan di era industri 4.0 atau Future Factory 4.0.Ini menjadi inisiatif yang bertujuan membantu perusahaan-perusahaan manufaktur, termasuk industri kecil dan menengah (IKM), untuk beradaptasi dengan tekanan persaingan global dan perkembanganteknologi terbaru.

“Inisiatif ini akan membantu industri untuk memenuhi permintaan konsumen global yang meningkat terhadap produk yang lebih ramah lingkungan, lebih sesuai dan lebih berkualitas melalui transisi industri dengan lebih sedikit limbah dan penggunaan sumber daya yang lebih baik,” paparnya.

Guna memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini, perlu mengidentifikasi keterampilan baru yang dibutuhkan serta mendukung upaya peningkatan kemampuan dan pendidikan SDM industri. Untuk itu, pemerintah berkomitmen menyiapkan formulasi percepatan penerapan industri 4.0 melalui insentif pajak (untuk sektor yang berinvestasi di penelitian dan pengembangan teknologi), pelatihan manajer dan ahli, fasilitas untuk IKM, program percontohan, dan pendirian pusat inovasi industri 4.0.

Selanjutnya, diperlukan penguatan kemitraan yang sinergi antara pemerintah dengan swasta. Selain itu,dibutuhkan kegiatan penelitian dan pengembangan yang lebih aktif guna menciptakan proses manufaktur berteknologi tinggi, kemudian peralatan dan sistem manufaktur yang adaptif dan cerdas, desain pabrik yang efisien, serta manajemen data untuk meningkatkan produksi.

Menperin menambahkan, revolusi industri 4.0 juga telah mengubah operasi menjadi inovasi dan mendorong paradigma produktivitas baru di sektor manufaktur. “Mau tidak mau, kalau kita bicara future production, bicara pula tentang memperluas pasar ekspor. Kalau kita bicara pasar ekspor, berarti globalisasi,” ungkapnya.

Dalam hal ini, sesuai implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian terus menggenjot kinerja industri yang berorientasi ekspor. Sektor yang menjadi prioritas, di antaranya yang akan menjadi pionir penerapan industri 4.0, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronika.

“Indonesia sudah memprioritaskan pada industri yang berorientasi ekspor di lima sektor tersebut sesuai Making Indonesia 4.0. Jadi, lima sektor itu memang diminati oleh berbagai negara, tentu ini bagian dari global supply chain yang dihasilkan dari Indonesia,” tuturnya.

Kemenperin mencatat, industri manufaktur konsisten memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai ekspor nasional hingga 73%. Nilai ekspor industri pengolahan nonmigas diproyeksi menembus USD130,74 miliar pada tahun 2018. Capaian ini meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar USD125,10 miliar.
(akr)
Berita Terkait
Teknologi Digital Datangkan...
Teknologi Digital Datangkan Cuan, Sektor Industri Jangan Gaptek
Berbagai Terobosan Berbasis...
Berbagai Terobosan Berbasis Sumber Daya Demi Masa Depan Tak Terbatas
Agus Gumiwang Optimis...
Agus Gumiwang Optimis Industri Manufaktur Bergeliat Pasca Pandemi
Kinerja Manufaktur RI...
Kinerja Manufaktur RI Jatuh Paling Dalam di ASEAN, Menperin Racik Strategi
Momen Lebaran, Menperin...
Momen Lebaran, Menperin dan Pelaku Industri Tegaskan Komitmen Genjot Manufaktur
Imbas Covid-19, Menperin...
Imbas Covid-19, Menperin Sebut Pertumbuhan Industri Hanya Berkisar 0,7%
Berita Terkini
Bukan Cuma BUMN, Aset...
Bukan Cuma BUMN, Aset Negara Seperti GBK Akan Diambil Alih Danantara
38 menit yang lalu
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
8 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
10 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
11 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
12 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
12 jam yang lalu
Infografis
Israel akan Caplok Sebagian...
Israel akan Caplok Sebagian Wilayah Gaza hingga Tawanan Dibebaskan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved