PT Sat Nusapersada Ekspor Produk Smarthome Router ke AS
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla didampingi Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto hari ini meresmikan Pengiriman Perdana Produk Smarthome Router produksi PT Sat Nusapersada ke Amerika Serikat (AS) di Batam, Kepulauan Riau.
Smarthome Router yang diproduksi oleh PT Sat Nusapersada merupakan router dengan teknologi Fast Router Wireless Wave 2 dengan kecepatan transfer data mencapai 100 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan wireless pada umumnya (wireless Type-G). Wireless router tersebut dapat mendukung terwujudnya koneksi Smarthome yang membutuhkan bandwith data yang tinggi.
Menperin pun mengapresiasi PT Sat Nusapersada yang telah menjalin kemitraan dengan perusahaan asal Taiwan, Pegatron Corp. untuk memproduksi perangkat broadband dan smarthome yang akan dipasarkan ke AS tersebut.
Pada tahun 2019, PT Sat Nusapersada berkomitmen untuk memproduksi smarthome router yang memiliki kecepatan tinggi. Dengan membangun gedung 6 lantai, 3 SMT lines, dan 11 final assembly lines yang total investasinya mencapai Rp300 miliar, pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 10 juta unit per tahun. Potensi total nilai ekspor akan mencapai USD600 juta per tahun serta dapat membuka lapangan kerja baru hingga 2.000 orang.
"Semoga dengan diresmikannya pengiriman perdana ke AS ini produksi smarthome router yang memiliki kecepatan tinggi dengan gedung baru ini akan berjalan dengan sukses, sehingga keberadaan pabrik ini bermanfaat bagi peningkatan kegiatan ekonomi di Batam khususnya dan ekonomi nasional umumnya," ujar Airlangga dalam siaran pers, Sabtu (2/2/2019).
Direktur Utama PT Sat Nusapersada Abidin menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus menjadi salah satu manufaktur smartphone terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, telah memproduksi berbagai merek smartphone ternama di dunia seperti Asus, Xiaomi, Huawei, Honor dan Nokia yang dipasarkan di Indonesia serta sisanya diekspor ke India, Jerman dan Prancis.
Abidin juga meminta pemerintah agar dapat menerapkan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tidak hanya dikenakan pada produk smartphone, namun jugapada produk-produk lain seperti laptop, TV, kulkas, AC dan produk elektronik lainnya.
"Hal itu tentu akan dapat menghidupkan produsen dalam negeri, mengurangi angka impor, menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan negara," tuturnya.
PT Sat Nusapersada memulai usahanya pada 1990 sebagai pemasok papan sirkuit cetak (PCB) serta merakit bagian mekanik dan perakitan komponen elektronik. Saat ini, perusahaan telah ikut berperan membangun dan mengembangkan industri smartphone di Indonesia.
Kesungguhan PT Sat Nusapersada dalam membangun industri manufaktur elektronika berteknologi tinggi di Indonesiaditunjukkan dengan terus dikembangkannya pabrik dan fasilitas produksinya. Perusahaan ini sekarang berdiri di lahan seluas 75.652 m2 dengan bangunan seluas 41.488 m2 dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 7.000 orang.
Smarthome Router yang diproduksi oleh PT Sat Nusapersada merupakan router dengan teknologi Fast Router Wireless Wave 2 dengan kecepatan transfer data mencapai 100 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan wireless pada umumnya (wireless Type-G). Wireless router tersebut dapat mendukung terwujudnya koneksi Smarthome yang membutuhkan bandwith data yang tinggi.
Menperin pun mengapresiasi PT Sat Nusapersada yang telah menjalin kemitraan dengan perusahaan asal Taiwan, Pegatron Corp. untuk memproduksi perangkat broadband dan smarthome yang akan dipasarkan ke AS tersebut.
Pada tahun 2019, PT Sat Nusapersada berkomitmen untuk memproduksi smarthome router yang memiliki kecepatan tinggi. Dengan membangun gedung 6 lantai, 3 SMT lines, dan 11 final assembly lines yang total investasinya mencapai Rp300 miliar, pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 10 juta unit per tahun. Potensi total nilai ekspor akan mencapai USD600 juta per tahun serta dapat membuka lapangan kerja baru hingga 2.000 orang.
"Semoga dengan diresmikannya pengiriman perdana ke AS ini produksi smarthome router yang memiliki kecepatan tinggi dengan gedung baru ini akan berjalan dengan sukses, sehingga keberadaan pabrik ini bermanfaat bagi peningkatan kegiatan ekonomi di Batam khususnya dan ekonomi nasional umumnya," ujar Airlangga dalam siaran pers, Sabtu (2/2/2019).
Direktur Utama PT Sat Nusapersada Abidin menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus menjadi salah satu manufaktur smartphone terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, telah memproduksi berbagai merek smartphone ternama di dunia seperti Asus, Xiaomi, Huawei, Honor dan Nokia yang dipasarkan di Indonesia serta sisanya diekspor ke India, Jerman dan Prancis.
Abidin juga meminta pemerintah agar dapat menerapkan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tidak hanya dikenakan pada produk smartphone, namun jugapada produk-produk lain seperti laptop, TV, kulkas, AC dan produk elektronik lainnya.
"Hal itu tentu akan dapat menghidupkan produsen dalam negeri, mengurangi angka impor, menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan negara," tuturnya.
PT Sat Nusapersada memulai usahanya pada 1990 sebagai pemasok papan sirkuit cetak (PCB) serta merakit bagian mekanik dan perakitan komponen elektronik. Saat ini, perusahaan telah ikut berperan membangun dan mengembangkan industri smartphone di Indonesia.
Kesungguhan PT Sat Nusapersada dalam membangun industri manufaktur elektronika berteknologi tinggi di Indonesiaditunjukkan dengan terus dikembangkannya pabrik dan fasilitas produksinya. Perusahaan ini sekarang berdiri di lahan seluas 75.652 m2 dengan bangunan seluas 41.488 m2 dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 7.000 orang.
(fjo)