Indonesia Ekspor Produk Komponen Elektronik ke AS
A
A
A
JAKARTA - PT Sat Nusapersada yang berlokasi di Batam bersama dengan Pegatron Corporation, sebuah perusahaan elektronik yang berkantor pusat di Taiwan telah melakukan ekspor perdana produk pita lebar dan smarthome router ke Amerika Serikat (AS). Pelepasan ekspor mencatatkan total nilai ekspor tersebut yaitu sebesar USD 600 juta per tahun, serta dapat membuka lapangan kerja baru hingga 2.000
"Industri komponen elektronik merupakan industri andalan Taiwan yang berkontribusi sebesar 28,03% terhadap total nilai produksi industri. Untuk itu, Indonesia harus menangkap peluang kerja sama dengan perusahaan Taiwan," ujar Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Didi Sumed di Jakarta.
Data terkini National Statistics Republic of China (Taiwan) juga menyebutkan bahwa industri komponen elektronik di Taiwan menyumbang 37,3 % GDP industri manufaktur, disusul industri komputer, elektronik, dan produk optik sebesar 10,2% serta industri bahan kimia sebesar 7,4%.
“Selain dengan Pegatron, kami juga berupaya membantu perusahaan elektronik dalam negeri agar dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan elektronik lainnya di Taiwan. Ini baru dari satu sektor saja, belum lagi sektor lainnya seperti bahan kimia, logam, permesinan, dan lain- lain,” lanjut Didi.
Pada kesempatan itu, Dirut PT Sat Nusapersada menyampaikan, pihaknya bertekad untuk terus menjadi salah satu manufaktur ponsel pintar terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, pihaknya telah memproduksi berbagai merek ponsel pintar ternama di dunia seperti Asus, Xiaomi, Huawei, Honor, dan Nokia yang dipasarkan di Indonesia, serta sisanya diekspor ke India, Jerman dan Prancis.
Pegatron merupakan perusahaan pecahan dari ASUS yang berdiri pada 2007. Pegatron memiliki sembilan pabrik di Asia, Eropa, dan Amerika dengan produk utamanya berupa perangkat komputer, alat elektronik, dan perangkat komunikasi. Hanya dalam waktu 10 tahun saja, tepatnya pada 2018, Fortune Global 500 menempatkan Pegatron di peringkat ke-285 dunia berdasarkan nilai pendapatan yang dicapainya, yakni sebesar USD 39,24 miliar.
Pada tahun yang sama, Pegatron juga masuk ke dalam daftar The Top 100 Global Technology Leaders versi Thomson Reuters bersama sebelas perusahaan Taiwan lainnya.
"Industri komponen elektronik merupakan industri andalan Taiwan yang berkontribusi sebesar 28,03% terhadap total nilai produksi industri. Untuk itu, Indonesia harus menangkap peluang kerja sama dengan perusahaan Taiwan," ujar Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Didi Sumed di Jakarta.
Data terkini National Statistics Republic of China (Taiwan) juga menyebutkan bahwa industri komponen elektronik di Taiwan menyumbang 37,3 % GDP industri manufaktur, disusul industri komputer, elektronik, dan produk optik sebesar 10,2% serta industri bahan kimia sebesar 7,4%.
“Selain dengan Pegatron, kami juga berupaya membantu perusahaan elektronik dalam negeri agar dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan elektronik lainnya di Taiwan. Ini baru dari satu sektor saja, belum lagi sektor lainnya seperti bahan kimia, logam, permesinan, dan lain- lain,” lanjut Didi.
Pada kesempatan itu, Dirut PT Sat Nusapersada menyampaikan, pihaknya bertekad untuk terus menjadi salah satu manufaktur ponsel pintar terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, pihaknya telah memproduksi berbagai merek ponsel pintar ternama di dunia seperti Asus, Xiaomi, Huawei, Honor, dan Nokia yang dipasarkan di Indonesia, serta sisanya diekspor ke India, Jerman dan Prancis.
Pegatron merupakan perusahaan pecahan dari ASUS yang berdiri pada 2007. Pegatron memiliki sembilan pabrik di Asia, Eropa, dan Amerika dengan produk utamanya berupa perangkat komputer, alat elektronik, dan perangkat komunikasi. Hanya dalam waktu 10 tahun saja, tepatnya pada 2018, Fortune Global 500 menempatkan Pegatron di peringkat ke-285 dunia berdasarkan nilai pendapatan yang dicapainya, yakni sebesar USD 39,24 miliar.
Pada tahun yang sama, Pegatron juga masuk ke dalam daftar The Top 100 Global Technology Leaders versi Thomson Reuters bersama sebelas perusahaan Taiwan lainnya.
(akr)