Tekanan Kenaikan Harga Diperkirakan Baru Turun di Juli 2019
A
A
A
JAKARTA - Tekanan kenaikan harga pada bulan April 2019 diperkirakan menurun, terutama didorong oleh kecukupan pasokan barang dan distribusi barang yang semakin lancar. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) pada April 2019 sebesar 166,7 atau lebih rendah dari 175,2 pada bulan sebelumnya. Sementara secara spasial, peningkatan Indeks Ekspektasi Harga tiga bulan mendatang terjadi di 15 kota, terdalam di Bandar Lampung.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan, konsumen juga memperkirakan tekanan kenaikan harga pada Juli 2019 akan menurun seiring dengan terjaganya pasokan barang dan telah berlalunya periode Idul Fitri 2019.
"Hal ini terindikasi dari lndeks Ekspektasi Harga (IEH) 6 bulan mendatang sebesar 170,7, lebih rendah dan 176,7 pada bulan sebelumnya," ujar Agusman di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Secara spasial, tekanan kenaikan harga pada Juli diperkirakan turun di 10 kota, terendah terjadi di Medan. Adapun tekanan harga pada Januari 2020 diperkirakan menurun, tercermin dan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) sebesar 171,5, lebih rendah dari 176,3 pada bulan sebelumnya. Menurut dia, menurunnya tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi di 9 kota, terendah terjadi di Jakarta.
Berdasarkan survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2019, optimisme konsumen tetap terjaga. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2019 yang tetap berada pada level optimis yakni sebesar 125,5, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 127,0 pada Desember 2018.
"Optimisme konsumen tetap terjaga ditopang oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan," ungkap dia.Hal itu tercermin pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 110,3 dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) sebesar 140,6. Namun, optimisme tersebut menurun dibandingkan dengan tingkat optimisme bulan sebelumnya.Hal ini terjadi akibat kenaikan penghasilan yang tidak setinggi bulan sebelumnya dan berkurangnya keyakinan konsumen untuk membeli barang tahan lama.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan, konsumen juga memperkirakan tekanan kenaikan harga pada Juli 2019 akan menurun seiring dengan terjaganya pasokan barang dan telah berlalunya periode Idul Fitri 2019.
"Hal ini terindikasi dari lndeks Ekspektasi Harga (IEH) 6 bulan mendatang sebesar 170,7, lebih rendah dan 176,7 pada bulan sebelumnya," ujar Agusman di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Secara spasial, tekanan kenaikan harga pada Juli diperkirakan turun di 10 kota, terendah terjadi di Medan. Adapun tekanan harga pada Januari 2020 diperkirakan menurun, tercermin dan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) sebesar 171,5, lebih rendah dari 176,3 pada bulan sebelumnya. Menurut dia, menurunnya tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi di 9 kota, terendah terjadi di Jakarta.
Berdasarkan survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2019, optimisme konsumen tetap terjaga. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2019 yang tetap berada pada level optimis yakni sebesar 125,5, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 127,0 pada Desember 2018.
"Optimisme konsumen tetap terjaga ditopang oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan," ungkap dia.Hal itu tercermin pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 110,3 dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) sebesar 140,6. Namun, optimisme tersebut menurun dibandingkan dengan tingkat optimisme bulan sebelumnya.Hal ini terjadi akibat kenaikan penghasilan yang tidak setinggi bulan sebelumnya dan berkurangnya keyakinan konsumen untuk membeli barang tahan lama.
(akr)