Stok Pupuk Bersubsidi Dipastikan Aman hingga Akhir Musim Tanam

Jum'at, 08 Februari 2019 - 20:01 WIB
Stok Pupuk Bersubsidi Dipastikan Aman hingga Akhir Musim Tanam
Stok Pupuk Bersubsidi Dipastikan Aman hingga Akhir Musim Tanam
A A A
JAKARTA - Dalam rangka memastikan komitmen PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam menyalurkan pupuk bersubsidi dengan baik dan lancar, Menteri BUMN Rini Soemarno hari ini meninjau langsung Gudang Lini III Pasir Hayam yang berada di Cianjur, Jawa Barat.

Dalam peninjauan yang didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat dan Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara tersebut Menteri Rini mengatakan bahwa PT Pupuk Indonesia telah memastikan stok pupuk bersubsidi terjamin hingga tiga bulan ke depan.

"Pupuk Indonesia saat ini sudah menyiapkan pupuk bersubsidi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga bulan ke depan," kata Rini dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kementerian Pertanian Nomor 47/Permentan/PP.130/12/2018, BUMN Produsen pupuk, Pupuk Indonesia mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi total sebanyak 8,8 juta ton. Tercatat, hingga 31 Januari 2019 pupuk bersubsidi di tingkat Nasional telah diserap sebanyak 867.000 ton atau 10% dari alokasi tahun 2019.

Dalam penugasannya, Pupuk Indonesia terus menjalankan berbagai strategi untuk menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi agar penyalurannya selalu optimal, salah satu strateginya adalah dengan mewajibkan anak usaha produsen pupuk yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Grup untuk menyediakan stok pupuk bersubsidi dan nonsubsidi hingga lini IV atau kios pupuk.

Upaya lain dilakukan melalui optimalisasi alokasi pupuk bersubsidi yang tersedia di masing-masing kabupaten/kota serta mendorong distributor dan kios untuk mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.

"Untuk memastikan penyaluran pupuk berjalan dengan optimal terutama sepanjang momentum musim tanam hingga Maret, kami telah mengantisipasi dengan meningkatkan sistem monitoring distribusi, menambah jumlah tenaga pemasaran di daerah dan juga memperkuat armada transportasi darat dan laut," kata Aas.

Pupuk Indonesia juga memastikan stok pupuk nasional selalu terjaga dan distribusinya tidak terganggu. Hingga 7 Februari 2019 stok pupuk subsidi Nasional di Lini III (gudang yang berlokasi di Kabupaten) dan Lini IV (kios resmi) total sebesar 1,39 juta ton. Jumlah tersebut dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh pemerintah.

Jumlah berlimpah ini belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi. Adapun rincian stok Lini III dan IV tersebut terdiri dari 454.788 urea, 452.921 ton NPK, 148.398 ton pupuk organik, 192.613 ton SP-36 dan 145.682 ton ZA. Penyaluran tersebut dilakukan melalui gudang yang tersebar di seluruh daerah dan pelosok nusantara.

"Dengan target penyaluran pupuk subsidi sebesar 2.293.833 ton hingga Maret ini, kami prioritaskan untuk kebutuhan sektor tanaman pangan," tambah Aas.

Untuk wilayah Jawa Barat, lanjut Aas, stok dan penyaluran pupuk akan terus dimonitoring. Hingga 7 Februari 2019 stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat mencapai 151.252 ton atau tiga kali lipat dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Jumlah tersebut terdiri dari 51.968 ton urea, 54.438 ton NPK, 22.966 ton SP36, 12.111 ton ZA dan 9.770 ton organik. "Jumlah itu dipastikan aman hingga bulan Maret ini berakhir," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3470 seconds (0.1#10.140)