Meningkat, Pupuk Indonesia Catat Pendapatan Konsolidasi Rp38,38 T
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (persero) sepanjang semester I/2020 mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp38,38 triliun, atau setara 50,8% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020 yang sebesar Rp75,5 triliun. Capaian pendapatan semester I/2020 ini pun meningkat dibandingkan capaian pendapatan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp34,8 triliun.
Pada periode yang sama, perseroan mencatat total penjualan pupuk mencapai 7,15 juta ton, tumbuh 12,5% dibanding periode sama tahun lalu sebesar 6,25 juta ton. Produk pupuk tersebut terdiri atas urea, NPK, SP-36, ZA, ZK, KCL, dan organik. (Baca: Pupuk Indonesia Perkuat Digitalisasi)
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, total penjualan tersebut meliputi pupuk PSO (public service obligation) yang diperuntukkan bagi petani penerima subsidi berdasarkan sistem e-RDKK sebesar 4,76 juta ton atau setara 59,9% dari target RKAP dan pupuk non-PSO sebesar 2,38 juta ton atau setara 52,2% dari target.
Dikatakan Aas, penjualan pupuk PSO tersebut merupakan cerminan dari realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang dilaksanakan Pupuk Indonesia bersama lima anak usahanya yang merupakan produsen pupuk, yakni PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Pupuk Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda. (Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Pusri Jamin Tok Pupuk Aman)
“Melalui produsen pupuk yang berada dalam koordinasi kami, Pupuk Indonesia terus mengoptimalkan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani agar tetap berjalan lancar dan sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian,” kata Aas di Jakarta kemarin. (Heru Febrianto)
Pada periode yang sama, perseroan mencatat total penjualan pupuk mencapai 7,15 juta ton, tumbuh 12,5% dibanding periode sama tahun lalu sebesar 6,25 juta ton. Produk pupuk tersebut terdiri atas urea, NPK, SP-36, ZA, ZK, KCL, dan organik. (Baca: Pupuk Indonesia Perkuat Digitalisasi)
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, total penjualan tersebut meliputi pupuk PSO (public service obligation) yang diperuntukkan bagi petani penerima subsidi berdasarkan sistem e-RDKK sebesar 4,76 juta ton atau setara 59,9% dari target RKAP dan pupuk non-PSO sebesar 2,38 juta ton atau setara 52,2% dari target.
Dikatakan Aas, penjualan pupuk PSO tersebut merupakan cerminan dari realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang dilaksanakan Pupuk Indonesia bersama lima anak usahanya yang merupakan produsen pupuk, yakni PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Pupuk Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda. (Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Pusri Jamin Tok Pupuk Aman)
“Melalui produsen pupuk yang berada dalam koordinasi kami, Pupuk Indonesia terus mengoptimalkan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani agar tetap berjalan lancar dan sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian,” kata Aas di Jakarta kemarin. (Heru Febrianto)
(ysw)