Tambah 182%, Gelontoran Dana Bansos Capai Rp15,1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Tercatat realisasi belanja pemerintah pusat untuk bantuan sosial (bansos) sampai akhir Januari 2019 telah digelontorkan mencapai Rp15,1 triliun. Angka ini melonjak tajam hingga 182,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp5,3 triliun.
"Adapun pada tahun ini, dana bansos yang dianggarkan pemerintah dalam APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) senilai Rp103,24 triliun," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Sambung dia menambahkan, anggaran bantuan sosial pada tahun ini naik karena terdapat lonjakan besaran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Pasalnya tahun ini, jumlah penerima PKH mencapai 10 juta keluarga. "PKH untuk 2019 itu 10 juta keluarga, anggaran dinaikkan 2 kali lipat. Sejak 2012 memang belum diadjust dengan inflasi, tapi sesuai data memang itu capainnya," jelasnya.
Adanya percepatan pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I pada awal tahun juga menjadi penyebab. Di samping itu kenaikan indeks bantuan pada komponen kesehatan dan pendidikan sebesar juga mengalami peningkatan hingga 100 persen atau dua kali lebih besar di banding 2018.
Sri Mulyani juga mengutarakan, bantuan sosial yang dianggarkan tersebut juga dipakai untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal ini untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin untuk pangan. "Naik ini karena PKH mengalami kenaikan dua kali lipat ya, sehingga realisasinya juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi, juga untuk program BPNT yang juga mengalami kenaikan," paparnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Jokowi-JK menaikkan dana bantuan sosial terutama anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi Rp34,4 triliun di 2019 dari sebelumnya Rp17 triliun di 2018.
"Adapun pada tahun ini, dana bansos yang dianggarkan pemerintah dalam APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) senilai Rp103,24 triliun," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Sambung dia menambahkan, anggaran bantuan sosial pada tahun ini naik karena terdapat lonjakan besaran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Pasalnya tahun ini, jumlah penerima PKH mencapai 10 juta keluarga. "PKH untuk 2019 itu 10 juta keluarga, anggaran dinaikkan 2 kali lipat. Sejak 2012 memang belum diadjust dengan inflasi, tapi sesuai data memang itu capainnya," jelasnya.
Adanya percepatan pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I pada awal tahun juga menjadi penyebab. Di samping itu kenaikan indeks bantuan pada komponen kesehatan dan pendidikan sebesar juga mengalami peningkatan hingga 100 persen atau dua kali lebih besar di banding 2018.
Sri Mulyani juga mengutarakan, bantuan sosial yang dianggarkan tersebut juga dipakai untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal ini untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin untuk pangan. "Naik ini karena PKH mengalami kenaikan dua kali lipat ya, sehingga realisasinya juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi, juga untuk program BPNT yang juga mengalami kenaikan," paparnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Jokowi-JK menaikkan dana bantuan sosial terutama anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi Rp34,4 triliun di 2019 dari sebelumnya Rp17 triliun di 2018.
(akr)