Data Unicorn Dibuka ke Asing, Ekonom: Bakal Hambat Kemajuan Ekonomi RI

Selasa, 26 Februari 2019 - 05:15 WIB
Data Unicorn Dibuka...
Data Unicorn Dibuka ke Asing, Ekonom: Bakal Hambat Kemajuan Ekonomi RI
A A A
JAKARTA - Data saat ini menjadi tambang baru dalam dunia industrial 4.0 yang disamakan sebagai sumber daya atau the new mining. Namun dengan masuknya investasi asing, dalam perusahaan rintisan ( startup ) Indonesia yang bernilai USD1 miliar atau Unicorn dinilai oleh pengamat harus diatur secara tepat, karena jika tidak bisa menghambat ekonomi.

Ekonom Indef Bhima Yudisthira menerangkan, pembukaan data tanpa aturan akan mengganggu stabiltas ekonomi karena akan terjadi krisis data. "Padahal banyak data Indonesia bakal disalahkan gunakan, kalau enggak diawasi hati-hati akan meninbulkan krisi data. Dan kedualatan bangsa karena yang megang bukan anak bangsa," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta.
(Baca Juga: Unicorn Akan Menjadi Tambang Baru Perekonomian IndonesiaSambung dia mengutarakan, unicorn Indonesia saat ini sudah dikuasai asing dengan banyaknya tenaga asing yang bekerja pada beberapa startup Indonesia. "Faktor unicorn berkembang pesat ini punya sisi negatif untuk ke depannya, karena banyak tenaga kerja asing. Seperti Gojek, data center itu di India jadi mana keberpihakan anak bangsa, data center juga masih lemah," paparnya

Menurutnya keterlibatan asing tidak akan memberikan nilai tambah bagi ekonomi karena akan menghambat kemajuan ekonomi di Indonesia. "Untuk jadi tambang emas atau enggak. Struktur permodalan unicorn sekarang ini asing enggak bakal berpihak kepada kemajuan Ekonomi Indonesia," tandasnya.
(Baca Juga: Unicorn Jual 90% Produk Impor, Indonesia Hanya Kepanjangan Kaki AsingSebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Unicorn Indonesia sebagai tambang emas untuk perekonomian bangsa. "Investasi dan data itu menjadi tambang perusahaan Unicorn. Akan banyak yang investasi ke sana dan ini akan meningkatkan nilai aset kita," ujar Menkeu.

"Dulu orang kaya harus kuasai tambang, emas, berlian. Sekarang orang bicara kaya tidak berkaitan dengan sumber daya alam. Data sama seperti tambang. Kita bisa punya data dengan tinggal duduk saja. Jadi kemampuan institusi itu sumber tambang baru. Understanding how people behave. How the economic work. Choice being made," terang Mantan Direktur Bank Dunia itu.
(akr)
Berita Terkait
Analis Sebut Aksi Bakar...
Analis Sebut Aksi Bakar Uang Bisa Bikin Unicorn Jadi Popcorn
7 Startup Unicorn di...
7 Startup Unicorn di Indonesia, Ada yang Valuasinya Tembus Rp45 Triliun
Unicorn Bisa Jadi Semena-mena,...
Unicorn Bisa Jadi Semena-mena, Ayo Pemerintah Semangat Ngatur di Tahun Baru
Keputusan Telkomsel...
Keputusan Telkomsel Masuk Gojek Dinilai Momentum yang Tepat
15 Unicorn dan Centaur...
15 Unicorn dan Centaur Siap Melantai di Bursa RI, Simak Penjelasan BEI
Sandiaga Uno Dorong...
Sandiaga Uno Dorong Startup Tanah Air Catatkan Saham IPO
Berita Terkini
Emas Terus Cetak Rekor,...
Emas Terus Cetak Rekor, Saham ANTM Diprediksi Bisa Sentuh Rp2.500
25 menit yang lalu
AS dan Greenland Menyimpan...
AS dan Greenland Menyimpan Harta Karun Logam Tanah Jarang Terbesar, Segini Depositnya
30 menit yang lalu
Contact Center Perusahaan...
Contact Center Perusahaan Penyedia Outsourching Beri Solusi SDM Terbaik
38 menit yang lalu
Waroeng Tani, Bukti...
Waroeng Tani, Bukti Nyata Manfaat Pendanaan BRI untuk Bisnis hingga Lintas Generasi
2 jam yang lalu
100 Tahun Jaringan KRL,...
100 Tahun Jaringan KRL, KAI Akhirnya Pakai Kereta Buatan Dalam Negeri
2 jam yang lalu
SIG Dorong Pertanian...
SIG Dorong Pertanian Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan
3 jam yang lalu
Infografis
Prabowo Bakal Ungsikan...
Prabowo Bakal Ungsikan 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved