Wall Street Melompat Tinggi Seiring Optimistis Perdagangan AS-China
A
A
A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Jumat kemarin waktu setempat seiring optimisme perjanjian perdagangan AS-China. Terpantau S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mengakhiri penurunan tiga hari, saat kabar baik perang dagang melawan data suram manufaktur China.
Sementara itu seperti dilansir Reuters, Komposit Nasdaq menandai kenaikan mingguan terpanjang sejak akhir 1999. Hal ini menyusul pengumuman Presiden Donald Trump akhir pekan lalu tentang penundaan pengenaan tarif impor lanjutan terhadap produk-produk China menjadi lebih tinggi.
Bloomberg melaporkan bahwa pertemuan puncak antara Trump dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping untuk menandatangani kesepakatan perdagangan akhir dapat terjadi secepatnya pada pertengahan Maret. "Optimisme atas resolusi perdagangan melebihi data ekonomi yang melemah," kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.
Dow Jones Industrial Average tercatat mengalami kenaikan mencapai 110,32 poin atau 0,43% menjadi 26.026,32. Selanjut indeks S&P 500 bertambah 19,2 poin yang setara 0,69% ke level 2.803,69 untuk mengiringi penguatan Komposit Nasdaq hingga 62,82 poin atau 0,83% di posisi 7.595,35. Penutupan saham kemarin juga menandai kenaikan mingguan terpanjang indeks Nasdaq sejak akhir 1999.
Sebuah survei swasta menunjukkan aktivitas pabrik China mengalami kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut pada Februari, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Kondisi tersebut menunjukkan peningkatan marginal dalam permintaan domestik karena stimulus kebijakan dimulai pada akhir tahun lalu.
Data ISM juga menunjukkan aktivitas manufaktur AS untuk Februari turun ke level terendah sejak November 2016, dan survei University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen jatuh jauh dari harapan di bulan tersebut. Detrick mengatakan bahwa sementara rilis data menujukkan pelemahan, investor berharap kesepakatan perdagangan AS-China akan meningkatkan prospek pertumbuhan global.
Pada sesi perdagangan, Jumat menandai penutupan pertama S&P di atas level 2.800 sejak 8 November. Indeks ditutup 4,2% di bawah rekor penutupan tertinggi September. Sejauh ini telah naik 11,8% tahun ini, didukung oleh harapan perdagangan dan sikap hati-hati Federal Reserve pada suku bunga.
Untuk minggu ini, indeks S&P naik 0,4% sementara Dow Jone turun 0,02% dan Nasdaq naik 0,9%. Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, delapan di antaranya memperoleh keuntungan pada akhir pekan.
Sektor kesehatan naik 1,4% untuk memberikan dorongan terbesar yang didukung oleh keuntungan di perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan asuransi kesehatan UnitedHealth Group yang bangkit kembali setelah jatuh hampir sepanjang minggu. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai sebesar 7,95 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 7,27 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Sementara itu seperti dilansir Reuters, Komposit Nasdaq menandai kenaikan mingguan terpanjang sejak akhir 1999. Hal ini menyusul pengumuman Presiden Donald Trump akhir pekan lalu tentang penundaan pengenaan tarif impor lanjutan terhadap produk-produk China menjadi lebih tinggi.
Bloomberg melaporkan bahwa pertemuan puncak antara Trump dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping untuk menandatangani kesepakatan perdagangan akhir dapat terjadi secepatnya pada pertengahan Maret. "Optimisme atas resolusi perdagangan melebihi data ekonomi yang melemah," kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.
Dow Jones Industrial Average tercatat mengalami kenaikan mencapai 110,32 poin atau 0,43% menjadi 26.026,32. Selanjut indeks S&P 500 bertambah 19,2 poin yang setara 0,69% ke level 2.803,69 untuk mengiringi penguatan Komposit Nasdaq hingga 62,82 poin atau 0,83% di posisi 7.595,35. Penutupan saham kemarin juga menandai kenaikan mingguan terpanjang indeks Nasdaq sejak akhir 1999.
Sebuah survei swasta menunjukkan aktivitas pabrik China mengalami kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut pada Februari, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Kondisi tersebut menunjukkan peningkatan marginal dalam permintaan domestik karena stimulus kebijakan dimulai pada akhir tahun lalu.
Data ISM juga menunjukkan aktivitas manufaktur AS untuk Februari turun ke level terendah sejak November 2016, dan survei University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen jatuh jauh dari harapan di bulan tersebut. Detrick mengatakan bahwa sementara rilis data menujukkan pelemahan, investor berharap kesepakatan perdagangan AS-China akan meningkatkan prospek pertumbuhan global.
Pada sesi perdagangan, Jumat menandai penutupan pertama S&P di atas level 2.800 sejak 8 November. Indeks ditutup 4,2% di bawah rekor penutupan tertinggi September. Sejauh ini telah naik 11,8% tahun ini, didukung oleh harapan perdagangan dan sikap hati-hati Federal Reserve pada suku bunga.
Untuk minggu ini, indeks S&P naik 0,4% sementara Dow Jone turun 0,02% dan Nasdaq naik 0,9%. Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, delapan di antaranya memperoleh keuntungan pada akhir pekan.
Sektor kesehatan naik 1,4% untuk memberikan dorongan terbesar yang didukung oleh keuntungan di perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan asuransi kesehatan UnitedHealth Group yang bangkit kembali setelah jatuh hampir sepanjang minggu. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai sebesar 7,95 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 7,27 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)