Menpar Akui Harga Tiket Pesawat Mahal Bikin Turun Hunian Hotel
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengakui, bahwa mahalnya harga tiket pesawat telah berdampak buruk terhadap tingkat hunian hotal di beberapa destinasi wisata. Diterangkan terdapat ratusan penerbangan terpaksa harus ditunda, akibat kenaikan harga tiket yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Ditambah bencana yang terjadi membuat sebagian besar penerbangan tertunda, terutama penerbangan dalam negeri atau domestik. "Penyebabnya itu karena bencana. Mau kritik apa saja, susah karena memang kena bencana, lalu karena harga tiket mahal juga jadi pertimbangan," ujar Menper Arief Yahya di Jakarta, Senin (18/3).
Sambung di mengungkapkan bahwa, kenaikan tiket yang cukup mahal juga sempat dikeluhkan oleh pemerintah daerah (pemda) seperti Bupati Banyuwangi dan Aceh. Harga tiket dari kedua daerah ini berada di atas rata-rata harga biasanya.
"Tiket kalau di domestik terpengaruh, internasional tidak pengaruh. Kilometer yang dari internasional lebih murah. Disindir juga dari Bupati Banyuwangi, return tiket dari Banyuwangi-KL Rp500.000," jelasnya.
Dia menambahkan, akibat kenaikan harga tiket pesawat membuat tingkat keterisian hotel (okupansi) di berbagai daerah turut menurun. Tercatat untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) okupansi turun hingga 20%. "Yang NTB yang tadinya okupansinya 36% naik 50%, sekarang turun lagi 30%. Menurunkan sekitar 20% okupansinya secara tahunan," jelasnya.
Ditambah bencana yang terjadi membuat sebagian besar penerbangan tertunda, terutama penerbangan dalam negeri atau domestik. "Penyebabnya itu karena bencana. Mau kritik apa saja, susah karena memang kena bencana, lalu karena harga tiket mahal juga jadi pertimbangan," ujar Menper Arief Yahya di Jakarta, Senin (18/3).
Sambung di mengungkapkan bahwa, kenaikan tiket yang cukup mahal juga sempat dikeluhkan oleh pemerintah daerah (pemda) seperti Bupati Banyuwangi dan Aceh. Harga tiket dari kedua daerah ini berada di atas rata-rata harga biasanya.
"Tiket kalau di domestik terpengaruh, internasional tidak pengaruh. Kilometer yang dari internasional lebih murah. Disindir juga dari Bupati Banyuwangi, return tiket dari Banyuwangi-KL Rp500.000," jelasnya.
Dia menambahkan, akibat kenaikan harga tiket pesawat membuat tingkat keterisian hotel (okupansi) di berbagai daerah turut menurun. Tercatat untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) okupansi turun hingga 20%. "Yang NTB yang tadinya okupansinya 36% naik 50%, sekarang turun lagi 30%. Menurunkan sekitar 20% okupansinya secara tahunan," jelasnya.
(akr)