Pertamina Ikut Aktif Buka Akses Pasar UMKM Kain Nusantara
A
A
A
JAKARTA - Gelaran Pameran Adiwastra Nusantara 2019 telah berakhir, 12 Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) mitra binaan PT Pertamina (Persero) mencatat omzet sekitar Rp 500 juta. Mitra binaan yang berasal dari berbagai wilayah tersebut, selama 20-24 Maret 2019 di Hall A dan B Jakarta Convention Center, Senayan menampilkan kain adat nusantara dari berbagai wilayah.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan Pertamina aktif mendorong mitra binaan untuk ikut serta pada sejumlah pameran. Kehadiran UMKM tersebut merupakan wujud pembinaan untuk membuka pasar dan peluang usaha yang lebih luas. Sehingga diharapkan mereka dapat menjadi UMKM yang tangguh dan berdaya saing unggul di kancah Nasional maupun Internasional.
“Kehadiran mereka di arena pameran menjadi etalase produk mitra binaan Pertamina. Kali ini yang mereka tampilkan kain tradisional yang mencerminkan kekayaan bangsa yang beragam, coraknya indah dan mengandung kearifan lokal serta nilai budaya yang tinggi”, kata Fajriyah di Jakarta, Selasa (26/3/2019)
Dari 12 UMKM Mitra Binaan Pertamina tersebut, tambah Fajriyah 3 UMKM menghadirkan kain adat Sumatra yakni Songket Bukit Tinggi dan Songket dan Batik Colet dari Palembang. Sementara 6 UMKM lainnya menampilkan Batik khas Cirebon, Bandung, Surakarta, Jombang dan Madura. Sisanya 3 UMKM menunjukkan kain khas Pontianak, Gorontalo serta tas kulit dari Merauke.
Menurut Fajriyah, melalui pagelaran yang mengusung tema “Wastra Adati Generasi Digital”, Pemerintah dan Pertamina sebagai BUMN berupaya menarik minat kaum milenial di generasi digital untuk gemar menggunakan kain khas Indonesia.
Pameran kain adat nusantara yang dihadiri sekitar 40 ribu pengunjung tersebut juga menyelenggarakan lomba selendang Indonesia, peragaan busana, talkshow, demo dan workshop serta peluncuran dan bedah buku “Batik Sudagaran” karya Hartono Sumarsono.
Pameran yang dibuka Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto ini mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti BUMN, ESMOD, Perempuan Untuk Negeri (PUN), Dharma Pertiwi, serta beberapa desainer seperti Didit Maulana, Wignyo Rahadi, Pelangi Wastra Indonesia, dan Torang Sitorus.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan Pertamina aktif mendorong mitra binaan untuk ikut serta pada sejumlah pameran. Kehadiran UMKM tersebut merupakan wujud pembinaan untuk membuka pasar dan peluang usaha yang lebih luas. Sehingga diharapkan mereka dapat menjadi UMKM yang tangguh dan berdaya saing unggul di kancah Nasional maupun Internasional.
“Kehadiran mereka di arena pameran menjadi etalase produk mitra binaan Pertamina. Kali ini yang mereka tampilkan kain tradisional yang mencerminkan kekayaan bangsa yang beragam, coraknya indah dan mengandung kearifan lokal serta nilai budaya yang tinggi”, kata Fajriyah di Jakarta, Selasa (26/3/2019)
Dari 12 UMKM Mitra Binaan Pertamina tersebut, tambah Fajriyah 3 UMKM menghadirkan kain adat Sumatra yakni Songket Bukit Tinggi dan Songket dan Batik Colet dari Palembang. Sementara 6 UMKM lainnya menampilkan Batik khas Cirebon, Bandung, Surakarta, Jombang dan Madura. Sisanya 3 UMKM menunjukkan kain khas Pontianak, Gorontalo serta tas kulit dari Merauke.
Menurut Fajriyah, melalui pagelaran yang mengusung tema “Wastra Adati Generasi Digital”, Pemerintah dan Pertamina sebagai BUMN berupaya menarik minat kaum milenial di generasi digital untuk gemar menggunakan kain khas Indonesia.
Pameran kain adat nusantara yang dihadiri sekitar 40 ribu pengunjung tersebut juga menyelenggarakan lomba selendang Indonesia, peragaan busana, talkshow, demo dan workshop serta peluncuran dan bedah buku “Batik Sudagaran” karya Hartono Sumarsono.
Pameran yang dibuka Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto ini mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti BUMN, ESMOD, Perempuan Untuk Negeri (PUN), Dharma Pertiwi, serta beberapa desainer seperti Didit Maulana, Wignyo Rahadi, Pelangi Wastra Indonesia, dan Torang Sitorus.
(akr)