LPCK Tingkatkan Kegiatan CSR di Kawasan Cikarang
A
A
A
JAKARTA - Pengembang kota baru PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) meningkatkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Menggandeng beberapa pihak, LPCK melakukan penyuluhan pencegahan demam berdarah dengue (DBD) dan memberikan bibit serai ke warga Desa Pasirsari.
Saat ini penyakit DBD sedang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan merilis sedikitnya 112 jiwa meninggal dunia dari 11.293 orang yang terkena kasus penularan demam berdarah dengue di seluruh Indonesia.
Ketua CSR PT Lippo Cikarang Tbk Ju Kian Salim mengatakan, saat ini sedang marak terjadinya kasus penularan DBD, oleh karena itu sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan masyarakat sekitar, perseroan merasa perlu memastikan agar warga sekitar tetap aman dan tidak terjangkit penularan DBD dengan cara memberikan penyuluhan, fogging, dan juga pemberian bibit serai kepada warga.
"Melalui program CSR Lippo Cikarang Semangat Berbagi, kami turut berkontribusi dalam pencegahan DBD dilingkungan sekitar perseroan. Program CSR ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan pencegahan DBD, bibit serai, dan juga memantau langsung ke rumah warga," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2019).
Ju Kian Salim menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi proyek contoh RT/RW yang ada di Kabupaten Bekasi yang menjadi daerah yang dapat dan bebas dari DBD sehingga perseroan dapat berkontribusi membantu pemerintah dalam pencegahan DBD dan mengurangi masyarakat terkena DBD, khususnya di Desa Pasirsari ini.
LPCK merupakan Anak Perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), yang merupakan perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah Aset dan Pendapatan. LPCKyang merupakan perusahaan tercatat di Bursa Efek indonesia, didukung oleh land bank yang besar dan mempunyai Recurring Income yang solid.
LPCK telah menunjukkan reputasinya sebagai pengembang properti daerah perkotaan dengan fasilitas berstandar internasional, dengan luas sekitar 3.250 hektar di mana industri menjadi basis ekonominya. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 17.192 rumah, dengan populasi saat ini 51.250 penduduk. Di kawasan industri Lippo Cikarang, terdapat sekitar 500.500 orang bekerja setiap hari di 1.200 pabrik manufaktur.
Saat ini penyakit DBD sedang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan merilis sedikitnya 112 jiwa meninggal dunia dari 11.293 orang yang terkena kasus penularan demam berdarah dengue di seluruh Indonesia.
Ketua CSR PT Lippo Cikarang Tbk Ju Kian Salim mengatakan, saat ini sedang marak terjadinya kasus penularan DBD, oleh karena itu sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan masyarakat sekitar, perseroan merasa perlu memastikan agar warga sekitar tetap aman dan tidak terjangkit penularan DBD dengan cara memberikan penyuluhan, fogging, dan juga pemberian bibit serai kepada warga.
"Melalui program CSR Lippo Cikarang Semangat Berbagi, kami turut berkontribusi dalam pencegahan DBD dilingkungan sekitar perseroan. Program CSR ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan pencegahan DBD, bibit serai, dan juga memantau langsung ke rumah warga," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2019).
Ju Kian Salim menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi proyek contoh RT/RW yang ada di Kabupaten Bekasi yang menjadi daerah yang dapat dan bebas dari DBD sehingga perseroan dapat berkontribusi membantu pemerintah dalam pencegahan DBD dan mengurangi masyarakat terkena DBD, khususnya di Desa Pasirsari ini.
LPCK merupakan Anak Perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), yang merupakan perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah Aset dan Pendapatan. LPCKyang merupakan perusahaan tercatat di Bursa Efek indonesia, didukung oleh land bank yang besar dan mempunyai Recurring Income yang solid.
LPCK telah menunjukkan reputasinya sebagai pengembang properti daerah perkotaan dengan fasilitas berstandar internasional, dengan luas sekitar 3.250 hektar di mana industri menjadi basis ekonominya. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 17.192 rumah, dengan populasi saat ini 51.250 penduduk. Di kawasan industri Lippo Cikarang, terdapat sekitar 500.500 orang bekerja setiap hari di 1.200 pabrik manufaktur.
(fjo)