GOJEK Bantu Ratusan UMKM Muslimat NU Naik Kelas

Selasa, 09 April 2019 - 04:16 WIB
GOJEK Bantu Ratusan...
GOJEK Bantu Ratusan UMKM Muslimat NU Naik Kelas
A A A
BATU - Guna mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Batu, Malang, GOJEK sebuah perusahaan penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran berbasis aplikasi terbesar di Indonesia, menggelar pelatihan GOJEK Wirausaha. Program pelatihan manajemen bisnis dalam bentuk kelas tatap muka ini diikuti lebih dari 150 UMKM binaan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) asal Kota Batu dan Malang Raya sehingga mereka bisa menjadi UMKM Digital.

Bertempat di Hotel Orchid Batu, GOJEK berbagi tips sukses mulai dari perencanaan bisnis hingga mengelola keuangan yang baik agar UMKM kota Batu dan Malang Raya bisa lebih mudah naik kelas.

“Fokus GOJEK sejak pertama kali hadir adalah mengembangkan UMKM. GOJEK Wirausaha secara khusus dikembangkan oleh GOJEK untuk mengakselerasi UMKM supaya naik kelas. Berbeda dengan pelatihan lain, kurikulum GOJEK Wirausaha dirancang secara khusus menjawab banyaknya tantangan yang dihadapi UMKM terutama dalam memulai bisnis lalu meningkatkan skala bisnisnya,” ujar Head of Regional Corporate Affairs GOJEK, Alfianto Domy Aji lewat keterangan resminya.

Pelatihan GOJEK Wirausaha kali ini bertemakan “Cerdas Mulai Berusaha” dan kembali menggandeng Muslimat NU sebagai salah satu organisasi perempuan bidang sosial keagamaan dan kemasyarakatan terbesar di Indonesia. Domy berharap melalui pelatihan GOJEK Wirausaha semakin banyak UMKM terutama dari kalangan Muslimat NU yang masuk ke dunia digital.

Pada kesempatan yang sama, Hj Dara Eriza Iswari - Ketua II Induk Koperasi An-Nisa Muslimat NU (Inkopan MNU) menyampaikan “Kami mengapresiasi kerjasama yang dilakukan bersama GOJEK dengan Muslimat NU sejak tahun lalu. Pimpinan Pusat Muslimat NU selama ini telah banyak mengembangkan jaringan koperasi dan melahirkan usaha ekonomi produktif tapi masih banyak yang butuh bimbingan tentang bagaimana berbisnis yang baik, khususnya menghadapi era digital,".

"Kami berharap melalui kegiatan ini anggota kami yang kebanyakan merupakan ibu-ibu beserta keluarganya dapat membantu perekonomian serta akan meningkatkan penguatan peran perempuan sebagai pelaku UMKM," sambungnya.

Sejak tahun 2018 Pimpinan Pusat Muslimat NU menggandeng GOJEK dan GO-PAY dalam kerjasama strategis untuk akselerasi ekonomi umat berbasis digital. Kerjasama tersebut tidak terbatas pada pelatihan wirausaha yang ditujukan pada lebih dari 30 juta anggota Muslimat NU se-tanah air, tetapi juga digitalisasi ekonomi di berbagai lingkungan Muslimat NU mulai dari koperasi, masjid, dan UMKM binaan di seluruh Indonesia.

Domy menambahkan, GOJEK kontribusi dalam dua hal utama, tingkatkan daya saing UMKM binaan Muslimat NU melalui pelatihan GOJEK Wirausaha, dan dukung digitalisasi ekosistem NU melalui GO-PAY. Dengan teknologi, GOJEK diyakini bakal membantu UMKM memperluas pasarnya, membantu pembukuan keuangan, meningkatkan inklusi keuangan, serta menekan biaya operasional dengan adanya layanan operasional yang lebih efisien.

"Per Maret 2019 ini, sudah lebih dari 500 anggota Muslimat NU se-Indonesia yang mengikuti pelatihan GOJEK Wirausaha dan dengan adanya kerjasama strategis ini, akan terus berlanjut di beberapa kota lainnya," lanjut Domy.

Pelatihan GOJEK Wirausaha sejalan dengan program Pemerintah Kota Batu yang dalam beberapa tahun terakhir berfokus pada pengembangan industri kreatif berbasis teknologi dan pemasaran online, khususnya di bidang kuliner dan kerajinan, sehingga kedepannya, UMKM dapat menopang visi Kota Batu sebagai Kota Pariwisata.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu UMKM asal Malang yang juga tergabung di GO-FOOD, yakni Siti Hajniah, Pemilik Saboten berbagi tips sukses berbisnis kuliner di Kota Malang kepada peserta pelatihan GOJEK Wirausaha. “Tips-nya yaitu harus berani memulai, namun tetap dengan strategi yang terukur dan terarah. Mulailah dari permasalahan yang timbul di masyarakat. Lewat pelatihan ini saya berharap bisa membantu pengusaha lain untuk saling menambah relasi, menambah pengalaman dan wawasan sehingga mereka lebih semangat dan terpacu lagi untuk mengembangkan bisnis.”

Ibu Nia bergabung di GO-FOOD sejak tahun 2017 karena kemudahan jasa pesan antar yang membantu operasional gerai offline beliau serta jasa pesan-antar milik sendiri yang sebelumnya dirasa kurang efektif. “Teknologi sangat membantu memudahkan sistem dan prosedur berjalan dan usaha jadi lebih terpantau, serta kebutuhan data dapat selalu kita akses sehingga selalu siap menghadapi persaingan,“ tutur Nia.

Kisah Ibu Nia sejalan dengan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dimana 93% mitra UMKM GO-FOOD mengalami peningkatan volume transaksi, dan 85% mitra UMKM menginvestasikan kembali hasil penjualan di GO-FOOD ke dalam usaha mereka, hal ini memicu mereka untuk terus mengembangkan bisnis dan menjadi naik kelas. Hasil riset juga mengungkapkan pada tahun 2018 mitra GOJEK telah berkontribusi bagi perekonomian Indonesia sebesar Rp 44,2 Triliun, dimana sebesar Rp 18 Triliun disumbang oleh omset Mitra UMKM.

Selain berbagi tips untuk mengembangkan usaha, GOJEK Wirausaha juga menyediakan sesi bagi peserta untuk dapat berkonsultasi dan langsung mendaftarkan usaha mereka di platform GO-FOOD, GO-PAY dan Arisan Mapan. Kesempatan ini diberikan agar pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital.

Sejak akhir tahun 2018, pelatihan GOJEK Wirausaha telah dilakukan di 14 kota di Indonesia dengan lebih dari 2,200 pelaku UMKM dari 24 komunitas dan institusi pemerintah. Di awal tahun 2019, setelah meluncurkan kampanye #GerakanNusantaraOnline, GOJEK menargetkan 35,000 pelaku UMKM di 25 kota di Indonesia bisa ikut serta dalam pelatihan GOJEK Wirausaha agar dapat meningkatkan skala bisnisnya. “Harapannya dengan ilmu dan teknologi GOJEK, pelaku UMKM dapat lebih mudah naik kelas,” tutup Domy.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0924 seconds (0.1#10.140)