Gelar Apel Siaga Jelang Pemilu, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman
A
A
A
PALEMBANG - PT Pertamina (Persero) memastikan keamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Langkah yang dilakukan yakni pengendalian operasi daerah untuk memastikan pasokan energi aman.
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemilu sejak 18 Februari 2019 yang bekerja 24 jam untuk memastikan keamanan stok dan suplai BBM serta LPG, untuk mendukung kelancaran Pemilu.
"Satgas Pemilu ini merupakan yang pertama kali, karena pelaksanaan Pemilu serentak dan gabungan juga baru pertama kali dalam sejarah Indonesia," katanya di sela-sela Apel Siaga di Lapangan Kilang RU III Plaju, Palembang, Kamis (11/4/2019).
Ghandi menambahkan, selain memastikan pasokan dan penyaluran BBM dan LPG, Pertamina telah berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memastikan keamanan di seluruh sarana dan fasilitas operasi Pertamina yang merupakan objek vital nasional.
"Kesiapan dan pasokan energi menjadi hal strategis yang harus tetap kita amankan. Pertamina akan didukung penuh penuh oleh Polri dan TNI," papar Gandhi.
Satgas Pemilu, lanjut dia, melibatkan Kantor Pusat, Unit Bisnis, Unit Operasi dan Anak Perusahaan di seluruh Indonesia. Satgas ini akan bekerja hingga akhir April 2019, untuk memastikan kebutuhan energi selama proses Pemilu hingga rekapitulasi penghitungan suara terpenuhi dengan baik.
"Kita sama-sama harus memahami bahwa Pertamina adalah BUMN yang menjadi andalan negara, baik dalam menjaga ketahanan energi nasional maupun pendapatan negara, pajak dan sebagainya," katanya. Setelah pemilu, lanjut Gandhi, satgas akan melanjutkan pengamanan pasokan untuk bulan ramadan hingga Lebaran.
Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan LPG di daerah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), PT Pertamina (Persero) membangun dua tangki LPG berkapasitas masing-masing 1.500 metrik ton di Depot LPG Pulau Layang Palembang.
"Depot Pulau Layang ini mendistribusikan gas LPG untuk daerah Sumbagsel, meliputi empat wilayah, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung," ujarnya.
Dia menjelaskan Pertamina menggelontorkan investasi sekitar Rp200 miliar untuk membangun dua tangki tersebut. Adapun pembangunan fasilitas itu digarap oleh PT Rekayasa Industri (Rekin) selaku perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang konstruksi untuk industri.
Gandhi mengungkapkan, melalui penambahan fasilitas tangki tersebut stok LPG di depot itu meningkat tiga kali lipat, dari semula 1.250 metrik ton (MT) menjadi 4.250 MT. Gandhi menambahkan, Pertamina juga berencana membangun tangki LPG di Bengkulu dengan kapasitas 1.000 metrik ton dan Jambi kapasitas 500 metrik ton untuk mengantisipasi konsumsi LPG yang diproyeksi terus meningkat sesuai pertumbuhan ekonomi daerah. "Kedua tangki tersebut dibutuhkan masing-masing investasi senilai Rp150 miliar," ujarnya.
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemilu sejak 18 Februari 2019 yang bekerja 24 jam untuk memastikan keamanan stok dan suplai BBM serta LPG, untuk mendukung kelancaran Pemilu.
"Satgas Pemilu ini merupakan yang pertama kali, karena pelaksanaan Pemilu serentak dan gabungan juga baru pertama kali dalam sejarah Indonesia," katanya di sela-sela Apel Siaga di Lapangan Kilang RU III Plaju, Palembang, Kamis (11/4/2019).
Ghandi menambahkan, selain memastikan pasokan dan penyaluran BBM dan LPG, Pertamina telah berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memastikan keamanan di seluruh sarana dan fasilitas operasi Pertamina yang merupakan objek vital nasional.
"Kesiapan dan pasokan energi menjadi hal strategis yang harus tetap kita amankan. Pertamina akan didukung penuh penuh oleh Polri dan TNI," papar Gandhi.
Satgas Pemilu, lanjut dia, melibatkan Kantor Pusat, Unit Bisnis, Unit Operasi dan Anak Perusahaan di seluruh Indonesia. Satgas ini akan bekerja hingga akhir April 2019, untuk memastikan kebutuhan energi selama proses Pemilu hingga rekapitulasi penghitungan suara terpenuhi dengan baik.
"Kita sama-sama harus memahami bahwa Pertamina adalah BUMN yang menjadi andalan negara, baik dalam menjaga ketahanan energi nasional maupun pendapatan negara, pajak dan sebagainya," katanya. Setelah pemilu, lanjut Gandhi, satgas akan melanjutkan pengamanan pasokan untuk bulan ramadan hingga Lebaran.
Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan LPG di daerah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), PT Pertamina (Persero) membangun dua tangki LPG berkapasitas masing-masing 1.500 metrik ton di Depot LPG Pulau Layang Palembang.
"Depot Pulau Layang ini mendistribusikan gas LPG untuk daerah Sumbagsel, meliputi empat wilayah, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung," ujarnya.
Dia menjelaskan Pertamina menggelontorkan investasi sekitar Rp200 miliar untuk membangun dua tangki tersebut. Adapun pembangunan fasilitas itu digarap oleh PT Rekayasa Industri (Rekin) selaku perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang konstruksi untuk industri.
Gandhi mengungkapkan, melalui penambahan fasilitas tangki tersebut stok LPG di depot itu meningkat tiga kali lipat, dari semula 1.250 metrik ton (MT) menjadi 4.250 MT. Gandhi menambahkan, Pertamina juga berencana membangun tangki LPG di Bengkulu dengan kapasitas 1.000 metrik ton dan Jambi kapasitas 500 metrik ton untuk mengantisipasi konsumsi LPG yang diproyeksi terus meningkat sesuai pertumbuhan ekonomi daerah. "Kedua tangki tersebut dibutuhkan masing-masing investasi senilai Rp150 miliar," ujarnya.
(fjo)