Tingkatkan Rasio Elektrifikasi, Jonan Resmikan 4 Proyek Kelistrikan
A
A
A
LABUAN BAJO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, meresmikan proyek kelistrikan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (11/4/2019) siang. Peresmian ini didampingi oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nei Soi.
Di Manggarai Barat, Jonan meresmikan empat proyek kelistrikan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) mobile power plant (mpp) di Dusun Rangko Desa Tanjung Boleng. Proyek kedua peresmian gardu induk 70 kv Labuan Bajo dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet) 150 kv Labuan Bajo-Ruteng.
Proyek ketiga gardu induk 70 kv Ruteng dan Sutet 70 kv Ruteng-PLTP Ulumbudi Kabupaten Manggarai dan proyek ke empat gardu induk 70 kv Ulumbu di Kabupaten Manggarai. Peresmian ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.
Selain meresmikan PLTMG, Jonan juga menyempatkan diri melakukan blusukan dengan melakukan pemberian listrik gratis secara simbolis kepada beberapa warga miskin yang berada di dusun tersebut.
Menariknya, ketika berpidato saat peresmian PLTMG, Jonan sempat mengkritik terhadap Dewan Energi Nasional yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2008.
Dewan Energi Nasional menurut Jonan, dikepalai langsung oleh Presiden Joko Widodo dan beranggotakan delapan menteri, dan Menteri ESDM sebagai ketua hariannya.
Dalam pidato singkatnya saat pembukaan peresmian PLTMG Rangko, Jonan sengaja membawa Sekertaris Jenderal Dewan Energi Nasional. Tampak Jonan melontarkan pernyataan agar Dewan Energi Nasional lebih sering turun ke daerah-daerah. "Jadi uangnya tidak dipakai hanya untuk rapat-rapat saja," ujarnya.
Ditempat terpisah, warga-warga di pulau-pulau sangat antusias dengan kunjungan Menteri Jonan ke Labuan Bajo, seorang warga di Labuan Bajo, Matheus Siagian mengapresiasi kedatangan Menteri ESDM ke Labuan Bajo.
Menurut Matheus, masih banyak warga miskin di pulau-pulau di wilayah Kabupaten Manggarai Barat yang butuh perhatian dari pemerintah pusat. Meski di pulau-pulau sudah teralirkan listrik namun beberapa warga miskin di pulau-pulau masih belum mampu untuk membeli meteran listrik karena harganya yang belum terjangkau oleh warga miskin.
Tak hanya itu, warga pun berharap pemerintah pusat agar bisa menaikan daya listrik di pulau-pulau. Hal ini dimaksudkan agar para nelayan bisa mengawetkan hasil tangkapan lautnya dengan membuat es balok yang tentunya memerlukan daya listrik yang lebih tinggi untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Di Manggarai Barat, Jonan meresmikan empat proyek kelistrikan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) mobile power plant (mpp) di Dusun Rangko Desa Tanjung Boleng. Proyek kedua peresmian gardu induk 70 kv Labuan Bajo dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet) 150 kv Labuan Bajo-Ruteng.
Proyek ketiga gardu induk 70 kv Ruteng dan Sutet 70 kv Ruteng-PLTP Ulumbudi Kabupaten Manggarai dan proyek ke empat gardu induk 70 kv Ulumbu di Kabupaten Manggarai. Peresmian ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.
Selain meresmikan PLTMG, Jonan juga menyempatkan diri melakukan blusukan dengan melakukan pemberian listrik gratis secara simbolis kepada beberapa warga miskin yang berada di dusun tersebut.
Menariknya, ketika berpidato saat peresmian PLTMG, Jonan sempat mengkritik terhadap Dewan Energi Nasional yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2008.
Dewan Energi Nasional menurut Jonan, dikepalai langsung oleh Presiden Joko Widodo dan beranggotakan delapan menteri, dan Menteri ESDM sebagai ketua hariannya.
Dalam pidato singkatnya saat pembukaan peresmian PLTMG Rangko, Jonan sengaja membawa Sekertaris Jenderal Dewan Energi Nasional. Tampak Jonan melontarkan pernyataan agar Dewan Energi Nasional lebih sering turun ke daerah-daerah. "Jadi uangnya tidak dipakai hanya untuk rapat-rapat saja," ujarnya.
Ditempat terpisah, warga-warga di pulau-pulau sangat antusias dengan kunjungan Menteri Jonan ke Labuan Bajo, seorang warga di Labuan Bajo, Matheus Siagian mengapresiasi kedatangan Menteri ESDM ke Labuan Bajo.
Menurut Matheus, masih banyak warga miskin di pulau-pulau di wilayah Kabupaten Manggarai Barat yang butuh perhatian dari pemerintah pusat. Meski di pulau-pulau sudah teralirkan listrik namun beberapa warga miskin di pulau-pulau masih belum mampu untuk membeli meteran listrik karena harganya yang belum terjangkau oleh warga miskin.
Tak hanya itu, warga pun berharap pemerintah pusat agar bisa menaikan daya listrik di pulau-pulau. Hal ini dimaksudkan agar para nelayan bisa mengawetkan hasil tangkapan lautnya dengan membuat es balok yang tentunya memerlukan daya listrik yang lebih tinggi untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
(ven)