Jelang Ramadhan Impor Susu, Mentega hingga Pakaian Jadi Melonjak
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sejumlah komoditas mengalami tren peningkatan impor jelang bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan Mei 2019. Komoditas itu antara lain susu, mentega, terigu hingga pakaian jadi.
"Memang ada beberapa komoditas jelang puasa yang naik. Datanya ada, pemerintah sudah siapkan. Ini susu naik, mentega naik, pakaian jadi naik," ujar Kepala Sub Direktorat Impor BPS Rina Dwi Sulastri di Gedung BPS, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Untuk itu dia pun menyarankan agar pemerintah bisa mengantisipasi lonjakan impor komoditas yang terus tinggi. Diharapkan antisipasi tersebut mampu menekan defisit neraca perdagangan.
"Jadi ke depan pemerintah perlu mengantisipasi, harus ada langkah konkret agar laju impor komoditas bisa diantisipasi," jelasnya.
Berdasarkan data BPS, impor susu pada Maret 2019 tercatat sebanyak 23,2 juta kilogram (kg) dengan nilai USD52,62 juta. Angka ini naik dibandingkan impor susu pada Februari 2019 yang sebesar 17,84 juta kg dengan nilai USD41,55 juta.
Sedangkan impor mentega tercatat sebanyak 2,2 juta kg, dengan nilai USD13,16 juta, naik dari Februari yang sebanyak 1,19 juta kg dengan nilai USD7,18 juta. Impor terigu juga terlihat melonjak jadi Pada 5,85 juta kg dengan nilai USD2,01 juta, naik dari bulan sebelumnya 4,32 juta kg dengan nilai USD1,44 juta.
Kemudian impor komoditas gula juga meningkat dari Februari 2019 sebesar 384,3 juta kg dengan nilai USD128,8 juta, menjadi 541,65 juta kg dengan nilai USD191,46 juta di Maret 2019.
Lalu, komoditas minyak goreng juga meningkat, dari 5,69 juta kg dengan nilai USD4,90 juta, menjadi 6,43 juta kg dengan nilai USD5,49 juta di Maret 2019.
Adapun pakaian jadi juga mengalami kenaikan nilai impor yakni jadi USD30,38 juta dari bulan sebelumnya USD30,19 juta. Meski secara volume mengalami penurunan yakni dari 3,15 juta kg di Februari 2019 jadi 1,89 juta kg di Maret 2019.
"Memang ada beberapa komoditas jelang puasa yang naik. Datanya ada, pemerintah sudah siapkan. Ini susu naik, mentega naik, pakaian jadi naik," ujar Kepala Sub Direktorat Impor BPS Rina Dwi Sulastri di Gedung BPS, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Untuk itu dia pun menyarankan agar pemerintah bisa mengantisipasi lonjakan impor komoditas yang terus tinggi. Diharapkan antisipasi tersebut mampu menekan defisit neraca perdagangan.
"Jadi ke depan pemerintah perlu mengantisipasi, harus ada langkah konkret agar laju impor komoditas bisa diantisipasi," jelasnya.
Berdasarkan data BPS, impor susu pada Maret 2019 tercatat sebanyak 23,2 juta kilogram (kg) dengan nilai USD52,62 juta. Angka ini naik dibandingkan impor susu pada Februari 2019 yang sebesar 17,84 juta kg dengan nilai USD41,55 juta.
Sedangkan impor mentega tercatat sebanyak 2,2 juta kg, dengan nilai USD13,16 juta, naik dari Februari yang sebanyak 1,19 juta kg dengan nilai USD7,18 juta. Impor terigu juga terlihat melonjak jadi Pada 5,85 juta kg dengan nilai USD2,01 juta, naik dari bulan sebelumnya 4,32 juta kg dengan nilai USD1,44 juta.
Kemudian impor komoditas gula juga meningkat dari Februari 2019 sebesar 384,3 juta kg dengan nilai USD128,8 juta, menjadi 541,65 juta kg dengan nilai USD191,46 juta di Maret 2019.
Lalu, komoditas minyak goreng juga meningkat, dari 5,69 juta kg dengan nilai USD4,90 juta, menjadi 6,43 juta kg dengan nilai USD5,49 juta di Maret 2019.
Adapun pakaian jadi juga mengalami kenaikan nilai impor yakni jadi USD30,38 juta dari bulan sebelumnya USD30,19 juta. Meski secara volume mengalami penurunan yakni dari 3,15 juta kg di Februari 2019 jadi 1,89 juta kg di Maret 2019.
(fjo)