MNC Sekuritas Hadirkan Galeri Investasi di Kampus USB
A
A
A
BANDUNG - PT MNC Sekuritas bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Universitas Sangga Buana (USB) Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (YPKP) meresmikan Galeri Investasi USB di kawasan Kampus USB, Jalan PH Mustopa, Kota Bandung, Senin (22/4/2019).
Peresmian Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Universitas Sangga Buana YPKP ditandai dengan penandatanganan piagam kerja sama serta penukaran cinderamata yang dilakukan oleh Vice President Market Development Bursa Efek Indonesia Dedi Priadi, Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina, dan Rektor Universitas Sangga Buana YPKP Asep Effendi, turut disaksikan oleh Ketua YPKP Hendra Garnida dan Kepala BEI Kantor Perwakilan Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini.
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengatakan, kerja sama MNC Sekuritas dengan membuka Galeri Investasi di USB tidak lepas dari perkembangan pasar modal di wilayah Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total investor baru di Jawa Barat pada akhir tahun 2018 tercatat mencapai sekitar 34.100 investor, naik 33,82% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar. Jumlah penduduknya mencapai 48 juta, sehingga memiliki potensi investor terbesar yang berasal dari kalangan generasi milenial," ungkap Susy Meilina.
Menurut dia dengan peresmian ini, total point of sales MNC Sekuritas menjadi 128 point, dengan Galeri investasi berjumlah 88 point yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Bandung, total telah ada 9 Galeri Investasi dan point of Sales MNC Sekuritas.
Dia berharap, Galeri Investasi BEI USB diharapkan mampu menjadi salah satu langkah nyata dalam pengembangan edukasi dan literasi bagi investor di Jawa Barat. Pihaknya meyakini, gaya hidup berinvestasi sedari muda perlu dipupuk, termasuk saat di perguruan tinggi.
Rektor USB Asep Effendy mengungkapkan, dukungan pembukaan galeri investasi ini sebagai wujud riil, merealisasikan kuliah praktik. Sehingga 1500 mahasiswa fakultas ekonomi bisa paham, bahwa mereka pernah belajar dan melakukan investasi.
“Sehingga kita tak hanya bicara kucing dalam karung, tapi mereka sudah riil berinvestasi. Kami dorong agar lulusan berperan penting terhadap ekonomi. Setelah lulus, mereka tidak berhenti, tapi jadi investor andal,” kata dia.
Peresmian Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Universitas Sangga Buana YPKP ditandai dengan penandatanganan piagam kerja sama serta penukaran cinderamata yang dilakukan oleh Vice President Market Development Bursa Efek Indonesia Dedi Priadi, Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina, dan Rektor Universitas Sangga Buana YPKP Asep Effendi, turut disaksikan oleh Ketua YPKP Hendra Garnida dan Kepala BEI Kantor Perwakilan Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini.
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengatakan, kerja sama MNC Sekuritas dengan membuka Galeri Investasi di USB tidak lepas dari perkembangan pasar modal di wilayah Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total investor baru di Jawa Barat pada akhir tahun 2018 tercatat mencapai sekitar 34.100 investor, naik 33,82% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar. Jumlah penduduknya mencapai 48 juta, sehingga memiliki potensi investor terbesar yang berasal dari kalangan generasi milenial," ungkap Susy Meilina.
Menurut dia dengan peresmian ini, total point of sales MNC Sekuritas menjadi 128 point, dengan Galeri investasi berjumlah 88 point yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Bandung, total telah ada 9 Galeri Investasi dan point of Sales MNC Sekuritas.
Dia berharap, Galeri Investasi BEI USB diharapkan mampu menjadi salah satu langkah nyata dalam pengembangan edukasi dan literasi bagi investor di Jawa Barat. Pihaknya meyakini, gaya hidup berinvestasi sedari muda perlu dipupuk, termasuk saat di perguruan tinggi.
Rektor USB Asep Effendy mengungkapkan, dukungan pembukaan galeri investasi ini sebagai wujud riil, merealisasikan kuliah praktik. Sehingga 1500 mahasiswa fakultas ekonomi bisa paham, bahwa mereka pernah belajar dan melakukan investasi.
“Sehingga kita tak hanya bicara kucing dalam karung, tapi mereka sudah riil berinvestasi. Kami dorong agar lulusan berperan penting terhadap ekonomi. Setelah lulus, mereka tidak berhenti, tapi jadi investor andal,” kata dia.
(akr)