Defisit APBN Hingga Maret 2019 Capai Rp102 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat angka defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sampai dengan 31 Maret 2019 sebesar Rp102 triliun, atau setara dengan 0,63% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp85,8 triliun atau setara dengan 0,58% terhadap PDB.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu Luky Alfirman menerangkan, realisasi pendapatan negara Maret 2019 sebesar Rp350,1 triliun. Angka ini setara dengan 16,2% dari total target pendapatan yang sebesar Rp2.165.111,8 miliar. Angka ini juga tumbuh 4,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Realisasi pendapatan penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) masing-masing sudah sebesar Rp279,9 triliun dan Rp70 triliun. Sementara itu untuk hibah, pada bulan lalu sudah mencapai Rp62,7 triliun," jelasnya di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Sedangkan realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp452,1 triliun atau sudah 18,4% dari pagu APBN 2019. Realisasi ini tumbuh sebesar 7,7% dibandingkan realisasi APBN pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp419,6 triliun.
Adapun untuk realisasi pembiayaan anggaran hingga Maret 2019 tercatat sebesar Rp177,4 triliun atau mencapai 59,9% dari pagu APBN 2019. Pembiayaan ini tumbuh 16,6% dari periode tahun lalu yang sebesar Rp152,2 triliun.
Secara rinci, untuk pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp279,9 triliun atau sudah mencapai 15,7% dari target. Angka ini tumbuh 6,7% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp262,4 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja negara yang sebesar Rp452,1 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat mencapai Rp260,7 triliun atau sudah 16% dari pagu APBN 2019. Realisasi ini tumbuh 11,4% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018.
Kemudian dari realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai Rp191,3 triliun atau sudah 23,1% dari pagu APBN 2019. Angka ini tumbuh sebesar 3,1% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2018.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu Luky Alfirman menerangkan, realisasi pendapatan negara Maret 2019 sebesar Rp350,1 triliun. Angka ini setara dengan 16,2% dari total target pendapatan yang sebesar Rp2.165.111,8 miliar. Angka ini juga tumbuh 4,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Realisasi pendapatan penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) masing-masing sudah sebesar Rp279,9 triliun dan Rp70 triliun. Sementara itu untuk hibah, pada bulan lalu sudah mencapai Rp62,7 triliun," jelasnya di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Sedangkan realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp452,1 triliun atau sudah 18,4% dari pagu APBN 2019. Realisasi ini tumbuh sebesar 7,7% dibandingkan realisasi APBN pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp419,6 triliun.
Adapun untuk realisasi pembiayaan anggaran hingga Maret 2019 tercatat sebesar Rp177,4 triliun atau mencapai 59,9% dari pagu APBN 2019. Pembiayaan ini tumbuh 16,6% dari periode tahun lalu yang sebesar Rp152,2 triliun.
Secara rinci, untuk pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp279,9 triliun atau sudah mencapai 15,7% dari target. Angka ini tumbuh 6,7% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp262,4 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja negara yang sebesar Rp452,1 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat mencapai Rp260,7 triliun atau sudah 16% dari pagu APBN 2019. Realisasi ini tumbuh 11,4% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018.
Kemudian dari realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai Rp191,3 triliun atau sudah 23,1% dari pagu APBN 2019. Angka ini tumbuh sebesar 3,1% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2018.
(akr)