MNC Asset Dorong Inklusi Produk ETF Bagi Investor Institusional
A
A
A
JAKARTA - MNC Asset Management mendorong inklusi keuangan dengan pelatihan produk reksa dana berbasis ETF (exchange traded fund) MNC36 Likuid. Sosialisasi tersebut khususnya menyasar investor segmen institusional seperti asuransi, dana pensiun, dan yayasan.
Direktur Utama MNC Asset Management, Frery Kojongian mengatakan, sosialisasi sebagai upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan. Produk ETF adalah reksa dana yang dapat dibeli investor di pasar perdana maupun pasar sekunder secara real time layaknya saham. Reksa dana indeks berinvestasi pada saham yang sudah masuk ke dalam sebuah indeks, sehingga portofolio dan kinerjanya akan bergerak sesuai pergerakan indeksnya.
“Produk Reksa Dana ETF MNC36 Likuid acuannya indeks MNC36 yang tercatat di bursa sejak Agustus 2013. Jadi sudah ada track record dan memiliki histori panjang sebagai dasar bagi investor bergabung," jelas Frery di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Frery mengaku produk reksa dana ETF masih cukup asing di kalangan investor. Ini karena belum banyak atau baru ada sembilan manajer investasi, termasuk perseroan yang mengelola reksa dana ETF. Saat ini, baru ada 27 reksa dana ETF yang terdaftar di BEI. "Saya yakin tahun ini dan tahun depan produk ETF ini berkembang signifikan," katanya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan dalam mengelola produk ETF, pihaknya bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain yaitu PT IndoPremier Sekuritas sebagai dealer partisipan dan Bank BCA sebagai bank kustodian. "Dengan kegiatan ini kami optimistis reksa dana ETF merupakan salah satu investasi yang menarik untuk customer," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, nasabah mendapatkan pemaparan market outlook 2019 oleh Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Sedangkan literasi mengenai ETF disampaikan oleh salah satu agen penjual reksa dana MNC Asset yakni PT Indopremier Sekuritas.
Setidaknya ada 3 kelebihan dari produk ini yakni accessible, flexibility dan affordable. Bagi nasabah yang akan membeli produk Reksa Dana ETF MNC36 Likuid dapat membelinya pada aplikasi Indopremier Sekuritas dengan kode ticker XMTS.
Sebelumnya GM Sales dan Marketing MNC Asset Management Dimas Aditya Ariadi menerangkan, perseroan berkolaborasi dengan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) Indo Premier Online Trading (IPOT) selama delapan bulan sepanjang 2019. Mereka memberikan edukasi serta pengetahuan kepada para kepala sekolah dan guru tingkat Sekolah Dasar (SD) mengenai tempat investasi yang benar atau tidak bodong.
“Kami akan perkenalkan produk Reksa Dana pasar uang yaitu MNC Dana Lancar. Produk ini akan jadi fokus kami karena resikonya paling rendah untuk investor pemula sehingga cocok,” ujar Dimas beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, dari total dana kelolaan saat ini komposisi mayoritas dari produk Reksa Dana terproteksi yang memiliki fixed rate dengan jangka waktu tertentu. Kontribusinya hampir 60% dan sisanya open-end atau terbuka dengan risiko fluktuasi produk. Produk open-end berarti dana investor bebas keluar masuk dan memiliki fluktuasi. Produknya merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap, Ekuitas dan produk campuran.
“Kami siapkan produk terproteksi terbaru nanti setelah lebaran. Basisnya menggunakan obligasi korporasi dari suatu BUMN Karya. Tahun lalu juga ada yang proteksi dengan tenor tiga tahun dan return 8,4% menggunakan obligasi Bank Maybank,” ujarnya.
Direktur Utama MNC Asset Management, Frery Kojongian mengatakan, sosialisasi sebagai upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan. Produk ETF adalah reksa dana yang dapat dibeli investor di pasar perdana maupun pasar sekunder secara real time layaknya saham. Reksa dana indeks berinvestasi pada saham yang sudah masuk ke dalam sebuah indeks, sehingga portofolio dan kinerjanya akan bergerak sesuai pergerakan indeksnya.
“Produk Reksa Dana ETF MNC36 Likuid acuannya indeks MNC36 yang tercatat di bursa sejak Agustus 2013. Jadi sudah ada track record dan memiliki histori panjang sebagai dasar bagi investor bergabung," jelas Frery di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Frery mengaku produk reksa dana ETF masih cukup asing di kalangan investor. Ini karena belum banyak atau baru ada sembilan manajer investasi, termasuk perseroan yang mengelola reksa dana ETF. Saat ini, baru ada 27 reksa dana ETF yang terdaftar di BEI. "Saya yakin tahun ini dan tahun depan produk ETF ini berkembang signifikan," katanya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan dalam mengelola produk ETF, pihaknya bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain yaitu PT IndoPremier Sekuritas sebagai dealer partisipan dan Bank BCA sebagai bank kustodian. "Dengan kegiatan ini kami optimistis reksa dana ETF merupakan salah satu investasi yang menarik untuk customer," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, nasabah mendapatkan pemaparan market outlook 2019 oleh Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Sedangkan literasi mengenai ETF disampaikan oleh salah satu agen penjual reksa dana MNC Asset yakni PT Indopremier Sekuritas.
Setidaknya ada 3 kelebihan dari produk ini yakni accessible, flexibility dan affordable. Bagi nasabah yang akan membeli produk Reksa Dana ETF MNC36 Likuid dapat membelinya pada aplikasi Indopremier Sekuritas dengan kode ticker XMTS.
Sebelumnya GM Sales dan Marketing MNC Asset Management Dimas Aditya Ariadi menerangkan, perseroan berkolaborasi dengan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) Indo Premier Online Trading (IPOT) selama delapan bulan sepanjang 2019. Mereka memberikan edukasi serta pengetahuan kepada para kepala sekolah dan guru tingkat Sekolah Dasar (SD) mengenai tempat investasi yang benar atau tidak bodong.
“Kami akan perkenalkan produk Reksa Dana pasar uang yaitu MNC Dana Lancar. Produk ini akan jadi fokus kami karena resikonya paling rendah untuk investor pemula sehingga cocok,” ujar Dimas beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, dari total dana kelolaan saat ini komposisi mayoritas dari produk Reksa Dana terproteksi yang memiliki fixed rate dengan jangka waktu tertentu. Kontribusinya hampir 60% dan sisanya open-end atau terbuka dengan risiko fluktuasi produk. Produk open-end berarti dana investor bebas keluar masuk dan memiliki fluktuasi. Produknya merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap, Ekuitas dan produk campuran.
“Kami siapkan produk terproteksi terbaru nanti setelah lebaran. Basisnya menggunakan obligasi korporasi dari suatu BUMN Karya. Tahun lalu juga ada yang proteksi dengan tenor tiga tahun dan return 8,4% menggunakan obligasi Bank Maybank,” ujarnya.
(akr)