Terinspirasi dari Orang Tua untuk Menjadi Pengusaha Sukses
A
A
A
BEKERJA keras dan memberikan 100% tenaga untuk segala upaya mewujudkan kesuksesan menjadi sesuatu yang harus dilakukan oleh siapa saja yang ingin menjadi jutawan.
Valerie Moran lahir dari sebuah keluarga yang memiliki lima anak. Ibunya merupakan ahli kecantikan dan ayahnya menjalankan bisnis, seperti toko roti, pabrik seragam sekolah, dan investasi properti. Tumbuh besar bersama sang ayah, Valerie belajar banyak tentang bisnis dan etika.
Setelah lulus sekolah, dia bermimpi bekerja di bidang kesehatan sebagai perawat atau tenaga medis lainnya. Namun, karier tersebut tidak disetujui oleh orang tuanya karena beberapa alasan. Akhirnya, Valerie memilih kuliah dengan jurusan bahasa pemrograman. Dia pun dilatih dengan analis sistem.
Orang tuanya sangat memberikan pengaruh dalam kehidupan Valerie, khususnya ibunya. Pendidikan di rumah sangat penting untuk mengajarkan kemerdekaan dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan. Valerie datang dari sebuah keluarga berpendidikan dimana paman dan tantenya adalah profesor dan dekan di kampus ternama.
Dia pun ingin menjadi seperti paman dan tantenya. Dia menganggap dirinya bisa menjadi orang sukses pada suatu hari dengan karier pilihannya. Selain terinspirasi dengan orang tua dan keluarganya, Valerie juga bermimpi bisa bertemu dengan para inspiratornya, Richard Branson dan Bill Gates. Kecerdasan dalam bisnis pada kedua orang itu juga menginspirasi Valerie untuk berbisnis. Politikus lokal asal Zimbabwe yang telah meninggal, yakni Joe Reilly, juga menjadi inspirator bagi Valerie.
Dia mengungkapkan, Reilly mampu membangkitkan kepercayaan diri dan keterbukaan kepada orang lain. Reilly berkontribusi besar ter hadap pembangunan kota kecil di tanah kelahiran Valerie. Bacaan fiksi juga mampu membangkitkan inspirasinya. Dia selalu membaca novel karya Agatha Christie. Bagi dia, membaca novel mampu membangun kan imajinasinya. Dia mengaku telah diberi hadiah koleksi novel Agatha Cristie sebagai hadiah Natal dan itu menjadi hadiah paling indah dalam kisah cinta yang sudah berjalan dengan suaminya.
Valerie juga sangat menyukai kutipan yang mampu membuatnya bersemangat. Kutipan yang disukainya itu diungkapkan Steve Jobs, salah satu pendiri Apple, yakni “sesuatu yang besar dalam bisnis tidak pernah dilakukan satu orang pun”.
Untuk selalu memotivasi diri, Valerie mengaku selalu mengambil risiko dalam setiap kariernya. “Saya tidak suka jalan yang aman,” tuturnya. Untuk terus mengembangkan pendekatan yang proaktif, dia mengaku tidak pernah merasa mapan. “Selalu bekerja untuk mencari solusi terbaik dan saya bisa melakukannya lebih baik,” ujarnya dilansir Idea Mensch.
Bagi Valerie, kegagalan menjadi pengusaha ketika bisa belajar untuk percaya kepada orang lain dalam menjalankan bisnis. Dia mengaku selalu mendelegasikan tugas untuk membangun kepercayaan dalam pengembangan bisnis. (Andika Hendra M)
Valerie Moran lahir dari sebuah keluarga yang memiliki lima anak. Ibunya merupakan ahli kecantikan dan ayahnya menjalankan bisnis, seperti toko roti, pabrik seragam sekolah, dan investasi properti. Tumbuh besar bersama sang ayah, Valerie belajar banyak tentang bisnis dan etika.
Setelah lulus sekolah, dia bermimpi bekerja di bidang kesehatan sebagai perawat atau tenaga medis lainnya. Namun, karier tersebut tidak disetujui oleh orang tuanya karena beberapa alasan. Akhirnya, Valerie memilih kuliah dengan jurusan bahasa pemrograman. Dia pun dilatih dengan analis sistem.
Orang tuanya sangat memberikan pengaruh dalam kehidupan Valerie, khususnya ibunya. Pendidikan di rumah sangat penting untuk mengajarkan kemerdekaan dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan. Valerie datang dari sebuah keluarga berpendidikan dimana paman dan tantenya adalah profesor dan dekan di kampus ternama.
Dia pun ingin menjadi seperti paman dan tantenya. Dia menganggap dirinya bisa menjadi orang sukses pada suatu hari dengan karier pilihannya. Selain terinspirasi dengan orang tua dan keluarganya, Valerie juga bermimpi bisa bertemu dengan para inspiratornya, Richard Branson dan Bill Gates. Kecerdasan dalam bisnis pada kedua orang itu juga menginspirasi Valerie untuk berbisnis. Politikus lokal asal Zimbabwe yang telah meninggal, yakni Joe Reilly, juga menjadi inspirator bagi Valerie.
Dia mengungkapkan, Reilly mampu membangkitkan kepercayaan diri dan keterbukaan kepada orang lain. Reilly berkontribusi besar ter hadap pembangunan kota kecil di tanah kelahiran Valerie. Bacaan fiksi juga mampu membangkitkan inspirasinya. Dia selalu membaca novel karya Agatha Christie. Bagi dia, membaca novel mampu membangun kan imajinasinya. Dia mengaku telah diberi hadiah koleksi novel Agatha Cristie sebagai hadiah Natal dan itu menjadi hadiah paling indah dalam kisah cinta yang sudah berjalan dengan suaminya.
Valerie juga sangat menyukai kutipan yang mampu membuatnya bersemangat. Kutipan yang disukainya itu diungkapkan Steve Jobs, salah satu pendiri Apple, yakni “sesuatu yang besar dalam bisnis tidak pernah dilakukan satu orang pun”.
Untuk selalu memotivasi diri, Valerie mengaku selalu mengambil risiko dalam setiap kariernya. “Saya tidak suka jalan yang aman,” tuturnya. Untuk terus mengembangkan pendekatan yang proaktif, dia mengaku tidak pernah merasa mapan. “Selalu bekerja untuk mencari solusi terbaik dan saya bisa melakukannya lebih baik,” ujarnya dilansir Idea Mensch.
Bagi Valerie, kegagalan menjadi pengusaha ketika bisa belajar untuk percaya kepada orang lain dalam menjalankan bisnis. Dia mengaku selalu mendelegasikan tugas untuk membangun kepercayaan dalam pengembangan bisnis. (Andika Hendra M)
(nfl)