Pemerintah dan Chevron Finalisasi Pengembangan Proyek IDD

Sabtu, 25 Mei 2019 - 01:12 WIB
Pemerintah dan Chevron...
Pemerintah dan Chevron Finalisasi Pengembangan Proyek IDD
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan finalisasi pengembangan Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) pada hari ini, Jumat (24/5). Pertemuan tersebut didampingi Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar, Konsul Jenderal RI di Houston Nana Yuliana, dan Staf Khusus Menteri ESDM Eddi Hariyadhi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan pentingnya pertemuan tersebut untuk mempercepat berjalannya proyek IDD. "Pemerintah ingin proyek IDD bisa dipercepat, dan bisa memberikan keekonomian yang terbaik bagi negara dan juga investor, demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," tambah Dwi di Jakarta, Jumat (24/5).

Proyek yang terdiri atas lapangan gas pada wilayah kerja eksplorasi Rapak dan Ganal di Selat Makassar ini telah dilakukan pembahasan mengenai keekonomian sejak tahun 2008, namun sempat terhenti beberapa kali Proyek IDD merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi fokus perhatian Pemerintah untuk dapat segera diwujudkan.

Oleh karenanya, pembahasan lanjutan antara Wakil Negara RI dan manajemen tertinggi Chevron ini perlu dilakukan untuk dapat memastikan penanganan proyek IDD sesuai harapan tersebut. Chevron sebagai operator proyek IDD telah mendapatkan persetujuan pengembangan proyek IDD sejak 2008. Dalam proposal pengembangan awal disebutkan nilai investasinya sekitar USD6,9 miliar sampai USD7 miliar. Namun, proposal itu direvisi karena harga minyak naik.

Kemudian Chevron mengajukan angka USD12 miliar pada 2013. Namun, proposal itu tidak disetujui pemerintah. Akhir 2015, Chevron kembali mengajukan revisi dengan nilai investasi USD9 miliar dengan permintaan insentif investment credit di atas 100%. Proposal itu pun kembali ditolak oleh pemerintah. Pembahasan keekonomian proyek IDD memang agak alot karena cara pandang yang berbeda antara Chevron dengan Pemerintah dalam melihat nilai keekonomian.
(akr)
Berita Terkait
Awal 2021, Investasi...
Awal 2021, Investasi Hulu Migas Ngegas Tipis
Lima Jurus Fiskal agar...
Lima Jurus Fiskal agar Investasi Migas Kian Luber
SKK Migas Gelar Supply...
SKK Migas Gelar Supply Chain & National Capacity Summit 2024
Demi Investasi, Pemerintah...
Demi Investasi, Pemerintah Rela Bagian Harta Karunnya Kian Sedikit
Target Produksi 1 Juta...
Target Produksi 1 Juta Barel Minyak Per Hari, Kepala SKK Migas: Leadership Kunci Pencapaian
Tarik Investor Migas,...
Tarik Investor Migas, Kementerian ESDM Pangkas Perizinan
Berita Terkini
Intip Cara Hemat Belanja...
Intip Cara Hemat Belanja Online di Tengah Ekonomi Menantang
7 jam yang lalu
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
9 jam yang lalu
Dorong PNBP, AUKSI dan...
Dorong PNBP, AUKSI dan DJKN Jatim Perkuat Ekosistem Lelang Sukarela
9 jam yang lalu
Lawan Tarif Trump, Kemendag...
Lawan Tarif Trump, Kemendag Siapkan 21 Perjanjian Dagang Baru dengan Berbagai Negara
9 jam yang lalu
United Tractors Tebar...
United Tractors Tebar Dividen Rp7,81 Triliun, Catat Kapan Cairnya
11 jam yang lalu
Rumah BUMN SIG Dorong...
Rumah BUMN SIG Dorong Pemasaran Produk UMKM Rembang
11 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved