Persiapan G20 Dibahas Enggar Bersama Menteri Ekonomi Jepang
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengadakan pertemuan khusus dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Hiroshige Seko, untuk membahas mengenai masalah sektor perdagangan yang akan dibawa dalam pertemuan tingkat tinggi negara-negara G20 di Osaka Jepang akhir Juni mendatang. Salah satunya mengenai multilateral trading system terkait reformasi WTO (World Trade Organization).
"Persiapan nanti (Jepang) sebagai tuan rumah, dia melobi negara-negara dan meminta dukungan agar mendapatkan sikap yang sama mengenai multilateral trading system mengenai reformasi WTO," ujar Mendag Enggar saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (29/5/2019).
Samnbung dia menerangkan, dalam pertemuan yang digelar bersama 20 negara tersebut, Jepang ingin mengajak negara lain ikut mendukung keterbukaan data informasi yang dikenal dengan nama data free flow with trust.
"Jepang mengharapkan bisa mencapai kesepakatan, secara umum dimana Jepang mengharapkan dukungan sampai menghasilkan satu kesepakatan bersama tingkat menteri. Hal yang Jepang usulan karena ini praksasa Jepang data free flow with trust," jelasnya.
Tawaran tersebutpun telah diskusikan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Hal itu pun telah disepakati namun dengan beberapa catatan. "adi dari minilogi saja sudah ada perbedaan di berbagai negara. Tetapi kami sudah dengan menkominfo, Indonesia bisa menerima dengan beberapa catatan," jelas Enggar.
Kesepakatan tersebut diperlukan mengingat ketertutupan data di dunia semakin meningkat. "Kita sampaikan dan Jepang bisa melihat, beberapa bahasan data strategis harus di kita. Kita juga sampaikan G20 dalam kesepakatan itu memiliki kesamaan sikap mengenai proteksionisme di dunia semakin meningkat," tandasnya.
"Persiapan nanti (Jepang) sebagai tuan rumah, dia melobi negara-negara dan meminta dukungan agar mendapatkan sikap yang sama mengenai multilateral trading system mengenai reformasi WTO," ujar Mendag Enggar saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (29/5/2019).
Samnbung dia menerangkan, dalam pertemuan yang digelar bersama 20 negara tersebut, Jepang ingin mengajak negara lain ikut mendukung keterbukaan data informasi yang dikenal dengan nama data free flow with trust.
"Jepang mengharapkan bisa mencapai kesepakatan, secara umum dimana Jepang mengharapkan dukungan sampai menghasilkan satu kesepakatan bersama tingkat menteri. Hal yang Jepang usulan karena ini praksasa Jepang data free flow with trust," jelasnya.
Tawaran tersebutpun telah diskusikan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Hal itu pun telah disepakati namun dengan beberapa catatan. "adi dari minilogi saja sudah ada perbedaan di berbagai negara. Tetapi kami sudah dengan menkominfo, Indonesia bisa menerima dengan beberapa catatan," jelas Enggar.
Kesepakatan tersebut diperlukan mengingat ketertutupan data di dunia semakin meningkat. "Kita sampaikan dan Jepang bisa melihat, beberapa bahasan data strategis harus di kita. Kita juga sampaikan G20 dalam kesepakatan itu memiliki kesamaan sikap mengenai proteksionisme di dunia semakin meningkat," tandasnya.
(akr)