Pendapatan Pollux Properti Indonesia Melonjak 110%
A
A
A
JAKARTA - PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) mencatat penjualan sebesar Rp928 miliar atau meningkat 110% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp441 miliar. Adapun laba bersih perseroan mencapai Rp229 miliar atau naik dua kali lipat dibanding tahun 2017, sebesar Rp100 miliar.
Presiden Komisaris PT Pollux Properti Indonesia Tbk, Po Sun Kok, menjelaskan, pendapatan tersebut ditopang penjualan apartemen sebesar Rp594 miliar dan penjualan perkantoran Rp332 miliar. Untuk nilai total aset yang dimiliki mencapai Rp4,9 triliun atau meningkat 48% dibanding tahun 2017, sebesar Rp3,3 triliun.
"Pencapaian ini bukan hal mudah. Karena untuk bersaing di pasar kalau tidak dibarengi dengan strategi marketing yang baik, tidak akan tercapai. Ini yang menjadi fokus kami selama ini, mengeluarkan produk yang berbeda dengan pesaing dan lebih berupaya menciptakan produk yang bisa memberikan nilai tambah," terang Po dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018 di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Po menambahkan, RUPST ini merupakan yang pertama kali dilakukan setelah resmi menjadi perusahaan go public dan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juli 2018 lalu.
Pada 2019 ini, Pollux mematok target marketing sales sebesar Rp1,98 triliun atau meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2018. Target ini akan berasal dari booking sales yang terjadi dari tahun-tahun sebelumnya, sampai tahun 2018. Antara lain dari proyek Meisterstadt sebesar Rp801,8 miliar, Chadstone Rp511,3 miliar, Amarsvati Rp94,6 miliar, World Capital Tower Rp60,3 miliar, dan Gangnam District sebesar Rp48,1 miliar.
Sedangkan pendapatan atas penjualan baru yang terjadi pada 2019 berasal dari proyek Chadstone sebesar Rp176,7 miliar, World Capital Tower Rp133,2 miliar, Meisterstadt Rp85,1 miliar, Amarsvati Rp47,7 miliar, dan Gangnam District sebesar Rp18,3 miliar.
Selain itu, POLL akan mengerek pendapatan berulang (recurring income) dari beberapa proyek, di antaranya dua proyek mal di Cikarang dan Batam tahun ini. "Kami ingin recurring income itu bisa tumbuh di kisaran 20% sampai 30%. Kalau untuk jangka panjang, kami menargetkan porsi recurring income sampai mencapai 50%," tandas Po.
Saat ini Pollux memiliki cadangan lahan di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta dengan luas 1,3 hektar dan beberapa lokasi di Jawa Barat seluas 66,1 hektar. Selain meluncurkan produk baru, perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari Rp15,39 triliun (31 Desember 2018) ini juga terus menggenjot pembangunan agar penyelesaiannya bisa tepat waktu, sebagai salah satu langkah meningkatkan penjualan.
Sampai kuartal I 2019 misalnya, sejumlah proyek telah dirampungkan pembangunannya, seperti tower A1 dan A2 Meisterstadt Batam, mal Chadstone Cikarang dan Gangnam District Bekasi. Adapun dana segar telah dipersiapkan Pollux untuk belanja modal (Capex) hingga akhir 2019 sebesar Rp1,7 triliun.
Presiden Komisaris PT Pollux Properti Indonesia Tbk, Po Sun Kok, menjelaskan, pendapatan tersebut ditopang penjualan apartemen sebesar Rp594 miliar dan penjualan perkantoran Rp332 miliar. Untuk nilai total aset yang dimiliki mencapai Rp4,9 triliun atau meningkat 48% dibanding tahun 2017, sebesar Rp3,3 triliun.
"Pencapaian ini bukan hal mudah. Karena untuk bersaing di pasar kalau tidak dibarengi dengan strategi marketing yang baik, tidak akan tercapai. Ini yang menjadi fokus kami selama ini, mengeluarkan produk yang berbeda dengan pesaing dan lebih berupaya menciptakan produk yang bisa memberikan nilai tambah," terang Po dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018 di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Po menambahkan, RUPST ini merupakan yang pertama kali dilakukan setelah resmi menjadi perusahaan go public dan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juli 2018 lalu.
Pada 2019 ini, Pollux mematok target marketing sales sebesar Rp1,98 triliun atau meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2018. Target ini akan berasal dari booking sales yang terjadi dari tahun-tahun sebelumnya, sampai tahun 2018. Antara lain dari proyek Meisterstadt sebesar Rp801,8 miliar, Chadstone Rp511,3 miliar, Amarsvati Rp94,6 miliar, World Capital Tower Rp60,3 miliar, dan Gangnam District sebesar Rp48,1 miliar.
Sedangkan pendapatan atas penjualan baru yang terjadi pada 2019 berasal dari proyek Chadstone sebesar Rp176,7 miliar, World Capital Tower Rp133,2 miliar, Meisterstadt Rp85,1 miliar, Amarsvati Rp47,7 miliar, dan Gangnam District sebesar Rp18,3 miliar.
Selain itu, POLL akan mengerek pendapatan berulang (recurring income) dari beberapa proyek, di antaranya dua proyek mal di Cikarang dan Batam tahun ini. "Kami ingin recurring income itu bisa tumbuh di kisaran 20% sampai 30%. Kalau untuk jangka panjang, kami menargetkan porsi recurring income sampai mencapai 50%," tandas Po.
Saat ini Pollux memiliki cadangan lahan di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta dengan luas 1,3 hektar dan beberapa lokasi di Jawa Barat seluas 66,1 hektar. Selain meluncurkan produk baru, perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari Rp15,39 triliun (31 Desember 2018) ini juga terus menggenjot pembangunan agar penyelesaiannya bisa tepat waktu, sebagai salah satu langkah meningkatkan penjualan.
Sampai kuartal I 2019 misalnya, sejumlah proyek telah dirampungkan pembangunannya, seperti tower A1 dan A2 Meisterstadt Batam, mal Chadstone Cikarang dan Gangnam District Bekasi. Adapun dana segar telah dipersiapkan Pollux untuk belanja modal (Capex) hingga akhir 2019 sebesar Rp1,7 triliun.
(ven)