Pelindo III Bangun Fasilitas Hemat Energi Pelabuhan Tanjung Emas

Jum'at, 21 Juni 2019 - 10:58 WIB
Pelindo III Bangun Fasilitas Hemat Energi Pelabuhan Tanjung Emas
Pelindo III Bangun Fasilitas Hemat Energi Pelabuhan Tanjung Emas
A A A
JAKARTA - PT Pelindo III (Persero) membangun fasilitas shore connection di Pelabuhan Tanjung Emas Surabaya. Fasilitas ini memungkinkan terjadinya penghematan energi melalui jaringan listrik darat untuk kapal yang bersandar di Pelabuhan.

Direktur Utama Pelindo lll Doso Agung menjelaskan fasilitas shore connection dengan daya listrik 1 megawatt (MW) telah tersedia di Terminal Dwimatama, wilayah Pelabuhan Tanjung Emas yang dioperasikan anak perusahaannya PT Lamong Energi Indonesia yang bergerak di bidang energi dan sebagai penyedia jasa pelayanan shore connection.

"Di Tanjung Emas ini shore connection saat ini baru untuk melayani PT Pupuk Indonesia Logistic (PILOG) non peti kemas," terangnya dalam keterangan resmi, Jumat (21/6/2019).

Sebelumnya Pelindo III telah melakukan uji coba shore connection di Tanjung Perak untuk kapal petikemas. Pelayanan curah kering di Terminal Dwimatama Pelabuhan Tanjung Emas dilengkapi fasilitas conveyor berukuran 1,2 x 25 meter dan berkapasitas 200 ton/jam.

Selama ini kapal yang bersandar di pelabuhan mesinnya harus tetap menyala untuk memenuhi kebutuhan listrik. Tapi dengan shore connection yang disiapkan di dermaga mesin kapal tidak perlu dihidupkan diganti dengan daya listrik yang bisa langsung dicolok.

Dengan demikian perusahaan pelayaran lebih efisien hemat biaya 30-40% dan ramah lingkungan serta mempercepat kegiatan bongkar muat yang semula 4-5 hari menjadi 3-4 hari karena listrik yang kami sediakan dapat mengoperasikan ship crane secara maksimal.

Dengan menggunakan shore connection, lanjut Doso, produksi bongkar muat curah kering meningkat dari 1.800-2.000 ton/hari menjadi 2.300-2.500 ton/hari sebab Peningkatan terjadi karena energi listrik memudahkan penggunaan ship crane secara maksimal dan efisien.

Semula kapal dengan kapasitas 7.500 GT hanya dapat menggunakan 1 ship crane karena solar mahal, tetapi dengan shore connection kapal dapat menggunakan 2 ship crane dengan biaya lebih efisien dan menekan biaya logistik serta mampu meningkatkan daya saing produk nasional.

Setelah ini fasilitas tersebut juga dikembangkan di Pelabuhan Benoa untuk kapal Yacht dan di Terminal Teluk Lamong untuk kapal peti kemas. Selain itu pengembangan yang sama dilakukan di Terminal Nilam Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.

Doso mengungkapkan ada 5 program Pelindo III dalam rangka menurunkan biaya logistik nasional guna meningkatkan daya saing produk nasional antara lain.

Pertama shore connection, kedua windows connectivity antara Pelabuhan di wilayah Pelindo III dengan Pelindo lainnya, ketiga transhipment domestik, penurunan biaya pandu di beberapa pelabuhan dan kelima penerapan IBS-integrated billing system, tambah Doso Agung.

Sementara itu, Staf khusus Bidang II Menteri BUMN Republik Indonesia, Bambang Eka Cahyana mengapresiasi kinerja Pelindo III karena telah mempelopori shore connection yang merupakan pertama kalinya adanya pelayanan ini.

"Pelindo III selangkah lebih maju dari pelindo lainnya. Konsep ini patut dicontoh dan harus diterapkan ke semua pelabuhan di Indonesia inisiatif strategis ini dapat menurunkan biaya logistik dan meninkatkan daya saing," pungkas Bambang dalam kesempatan terpisah.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5532 seconds (0.1#10.140)