Rini Soemarno Antar 9 BUMN Perluas Bisnis ke Laos

Rabu, 26 Juni 2019 - 05:34 WIB
Rini Soemarno Antar...
Rini Soemarno Antar 9 BUMN Perluas Bisnis ke Laos
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith di Vientiane, Laos pada Selasa (25/6/2019).

Pertemuan tersebut membahas penjajakan peluang kerja sama bisnis sejumlah BUMN di Laos pada berbagai bidang mulai dari infrastruktur kereta api, pertambangan, hingga pertanian.

Selain bertemu dengan PM Laos, Menteri Rini juga bertemu dengan Menteri Pertanian Laos Lien Thikeo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Laos Bouachan Sinthavong.

Rini memandang Laos sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar, dan memiliki banyak peluang bisnis yang bisa dikolaborasikan dengan BUMN Indonesia.

"Tim kami telah melakukan survei dan pertemuan dengan pemerintah pusat dan daerah di Laos, serta perusahaan mitra di Laos. Kami melihat beberapa peluang bisnis yang dapat dikembangkan bersama di bidang pertambangan, pertanian, dan insfrastruktur," kata Rini dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Dalam kegiatan tersebut, Menteri Rini menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara sejumlah BUMN Indonesia dengan Phonsavanh Group yang telah mendapat dukungan dari Pemerintah Laos, yaitu Petrotrade dan Phaiboun Trading Import and Export.

Pada bidang infrastruktur dan transportasi, Indonesia Railway Development Consortium (IRDC) yang terdiri dari PT Industri Kereta Api (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sepakat menjajaki kerja sama dengan Petrotrade dalam bidang pengembangan jalur kereta api dari Thakek di Laos ke Pelabuhan Vung Ang di Vietnam.

Untuk bidang pertambangan, PT Timah Tbk bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan kerja sama dengan Petrotrade dalam bidang pertambangan. Kedua perusahaan bersepakat melakukan eksplorasi area pertambangan prospektif hingga proses pengolahan.

Eksplorasi dari pertambangan yang akan dilakukan, salah satunya bertujuan untuk menemukan sumber baru bahan baku pupuk NPK, yaitu KCL (Kalium Klorida). Untuk hal itu, PT Pupuk Indonesia siap andil sebagai off taker yang akan menyerap bahan baku pupuk tersebut. Adapun PT Bukit Asam Tbk sepakat melakukan kerja sama jual beli batu bara dengan Petrotrade.

Di bidang pertanian, PT Perkebunan Nusantara bersama PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog menjalin kerja sama dengan Phaiboun Trading Import and Export.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8545 seconds (0.1#10.140)