Pengusaha Muda NU: Arus Baru Ekonomi Indonesia Harus Didukung Penuh

Kamis, 27 Juni 2019 - 22:15 WIB
Pengusaha Muda NU: Arus...
Pengusaha Muda NU: Arus Baru Ekonomi Indonesia Harus Didukung Penuh
A A A
TANGERANG - Pengusaha muda Nahdlatul Ulama (NU), Witjaksono, menyatakan misi Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin membawa arus baru ekonomi Indonesia harus didukung semua pihak.

Hal ini disampaikan Witjaksono saat menjadi pembicara pada kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) Forum Kyai dan Mubaligh Nusantara (FKMNu) di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an pimpinan Ustadz Yusuf Mansur di Tangerang, Banten.

"Kita harus berdaulat secara ekonomi, kita harus berdayakan ekonomi umat, kita dukung program pemimpin negeri ini. Apalagi Wakil Presiden kita dari NU, guru kita Kyai Ma'ruf Amin," ungkap Witjaksono, Kamis (27/06/2019).

Menurut Wakil Ketua Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) ini, swasembada pangan di Indonesia sejatinya banyak dibantu oleh para kyai, terutama para kyai PBNU.

Witjaksono pun mencontohkan keberhasilan PBNU bersama Kementan Pertanian (Kementan) pada tiga tahun lalu, yang berhasil menanam 121 ribu hektar jagung di enam provinsi di Indonesia. Dan akan dikembangkan menjadi 200 ribu hektar dengan mencakup seluruh wilayah di Indonesia.

"Ini semua melibatkan jaringan Nahdliyin. Kami ingin berdayakan para petani kecil. Karenanya mulai dari pengaturan lahan, penyediaan bibit, dan pupuk berkualitas hingga membantu peralatan yang menjadi kebutuhan petani, kami sediakan. Bahkan, pasca panen pun, kami juga menjaga harga penjualannya agar para petani bisa memperoleh keuntungan," ujarnya.

Disamping itu, lanjut dia, pihaknya juga melakukan kontroling dengan membentuk koperasi-koperasi untuk menjaga ketahanan para petani dari para pemain besar yang ingin mencari keuntungan dari para petani.

"Ini ekonomi kerakyatan, arus baru ekonomi Indonesia. Tahun lalu produksi jagung di enam provinsi binaan mencapai 968.000 ton. Jadi bila 968.000 ton tadi di kalikan dengan harga jagung yang rata-rata Rp3.200, itu mencapai Rp3 triliun. Ini jumlah yang besar dan harus terus dikembangkan. Ini semua berawal dari umat, untuk umat," jelas Ketua KorNas Program Pertanian Pertanian PBNU ini.

Untuk itu, pengusaha muda Nahdlatul Ulama ini menyatakan, sebagai implementasi arus baru ekonomi Indonesia, Witjaksono menegaskan dirinya bertekad mengembangkan kolaborasinya bersama nelayan.

"Targetnya adalah swasembada garam, peningkatan produktivitas tangkapan laut, peningkatan produktivitas akuakultur dan pemberdayaan masyarakat pesisir melalui koperasi-koperasi yang telah dibentuk," tandasnya.

Program ini juga telah dijabarkan secara luas dalam buku karangannya yang berjudul "Reform: Maritim Indonesia" yang dipandang sejalan dengan gagasan Arus Baru Ekonomi Indonesia yang diperkenalkan oleh KH. Ma'ruf Amin.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9359 seconds (0.1#10.140)