CIMB Auto Finance Ingin Hapus Persepsi Negatif Bisnis Leasing

Selasa, 02 Juli 2019 - 20:32 WIB
CIMB Auto Finance Ingin Hapus Persepsi Negatif Bisnis Leasing
CIMB Auto Finance Ingin Hapus Persepsi Negatif Bisnis Leasing
A A A
JAKARTA - PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) memberikan perhatian khusus terkait edukasi kepada masyarakat supaya lebih memahami program dan kemudahan yang ditawarkan bisnis leasing. Direktur Utama CNAF Ristiawan Suherman menekankan, ingin menghapus pandangan negatif terhadap bisnis leasing yang masih melekat di masyarakat.

"Masih banyaknya persepsi negatif masyarakat soal bisnis leasing atau pembiayaan kendaraan, karenanya kami ingin mengubah persepsi tersebut dengan mengedukasi masyarakat lebih lanjut bahwa banyak keringanan dan kemudahan yang ditawarkan dalam program-program kredit kami. Tentunya ini juga memerlukan peranan media supaya edukasi ini bisa terjangkau seluruh masyarakat," jelas Ristiawan Suherman di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Sambung dia menambahkan bahwa exposure di ranah digital nantinya akan lebih diarahkan ke edukasi supaya masyarakat lebih memahami program dan kemudahan yang ditawarkan. "Nasabah akan kami edukasi dari awal sebelum bertransaksi. Strategi kita selanjutnya adalah lebih fokus dalam mempererat hubungan baik dengan bank, sinergikan CNAF dan bank supaya lebih fokus ke nasabah, supaya excess di belakang bisa diminimalisir," imbuh Aris.

Lebih lanjut, Ia mengaku memiliki rencana untuk membuat proses yang memudahkan konsumen demi mencapai target visi menjadi perusahaan profitable, strategi cepat dan simple, bahwa leasing itu tidaklah susah. Berdasarkan pengalaman, terang dia bahwa administrasi yang ribet justru mendorong calon konsumen/nasabah menjadi tidak tertarik.

"Saat ini kami sudah berada di tahap sosialisasi, tim marketing communication sudah mulai terjun untuk mengedukasi masyarakat lebih lanjut. Dalam bisnis ini, uang yang dikhawatirkan adalah nasabah bank kalau kita tidak siap, tentunya akan backfirenya bank. Pastinya mereka tidak melihat anak perusahaan, tapi ke perusahaan induknya, jadi kami harus berhati-hati," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5743 seconds (0.1#10.140)