CIMB Niaga Auto Finance Optimistis Industri Multifinance Tumbuh di 2019
A
A
A
JAKARTA - PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis mampu mencetak pertumbuhan bisnis hingga dua kali lipat pada tahun 2019 ini, seiring kinerja positif industri multifinance sejauh ini. Meskipun ada sedikit decline pasar pada awal tahun ini, namun menurut Direktur Utama CNAF Ristiawan Suherman tidak berpengaruh besar ke bisnis multifinance.
Menurutnya industri ini sedang mengalami kenaikan, terutama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengizinkan ekspansi multiguna melalui POJK 35. "Seharusnya di akhir tahun positif untuk multifinance, lonjakan CNAF semester I mencapai angka 57% dibandingkan tahun sebelumnya. Kita membidik target dua kali lipat di tahun ini, tetapi dengan tetap mempertahankan sinergi ke bank," jelas Dirut CNAF Ristiawan Suherman di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Sebelumnya OJK menegaskan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan ditujukan untuk memacu pertumbuhan kinerja industri pembiayaan yang dinilai belum optimal. Di samping itu, regulasi ini juga menyempurnakan sejumlah ketentuan sebelumnya dengan menekankan aspek prudential dan perlindungan konsumen untuk menjamin kesehatan industri.
Otoritas mendorong pertumbuhan pembiayaan dari industri multifinance, yang memiliki target pasar berbeda dari perbankan, melalui hadirnya regulasi ini. Regulasi ini misalnya membuka opsi pembiayaan baru melalui lini multiguna, yakni fasilitas dana atau dana tunai.
"Sejauh ini, pendanaan kami berasal dari induk usaha dan bank lokal, tentunya mereka senantiasa melihat laporan keuangan dan perkembangan perusahaan. Nantinya akan ada perubahan dari CNAF ke CIMB Niaga Finance di tahun depan, seiring dengan POJK 35," jelasnya.
Sementara terkait dengan suku bunga yang sangat rentan dengan kualitas kredit, Aris menegaskan bahwa indikator keuangan CNAF cukup baik dan sehat. Semakin MPL tinggi, funding bank akan semakin mahal dan sebaliknya. "Saya ingin program ini affordable, bunga tidak terlalu tinggi, dan signifikan bagi konsumen," pungkasnya.
CNAF juga mengeluarkan program inovasi pembiayaan yaitu kredit tanpa cicilan. Yang dimaksud dengan program ini adalah, dengan keberhasilan nasabah untuk mengajak 1 nasabah baru, maka cicilannya akan turut dibebaskan satu bulan.
Menurutnya industri ini sedang mengalami kenaikan, terutama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengizinkan ekspansi multiguna melalui POJK 35. "Seharusnya di akhir tahun positif untuk multifinance, lonjakan CNAF semester I mencapai angka 57% dibandingkan tahun sebelumnya. Kita membidik target dua kali lipat di tahun ini, tetapi dengan tetap mempertahankan sinergi ke bank," jelas Dirut CNAF Ristiawan Suherman di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Sebelumnya OJK menegaskan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan ditujukan untuk memacu pertumbuhan kinerja industri pembiayaan yang dinilai belum optimal. Di samping itu, regulasi ini juga menyempurnakan sejumlah ketentuan sebelumnya dengan menekankan aspek prudential dan perlindungan konsumen untuk menjamin kesehatan industri.
Otoritas mendorong pertumbuhan pembiayaan dari industri multifinance, yang memiliki target pasar berbeda dari perbankan, melalui hadirnya regulasi ini. Regulasi ini misalnya membuka opsi pembiayaan baru melalui lini multiguna, yakni fasilitas dana atau dana tunai.
"Sejauh ini, pendanaan kami berasal dari induk usaha dan bank lokal, tentunya mereka senantiasa melihat laporan keuangan dan perkembangan perusahaan. Nantinya akan ada perubahan dari CNAF ke CIMB Niaga Finance di tahun depan, seiring dengan POJK 35," jelasnya.
Sementara terkait dengan suku bunga yang sangat rentan dengan kualitas kredit, Aris menegaskan bahwa indikator keuangan CNAF cukup baik dan sehat. Semakin MPL tinggi, funding bank akan semakin mahal dan sebaliknya. "Saya ingin program ini affordable, bunga tidak terlalu tinggi, dan signifikan bagi konsumen," pungkasnya.
CNAF juga mengeluarkan program inovasi pembiayaan yaitu kredit tanpa cicilan. Yang dimaksud dengan program ini adalah, dengan keberhasilan nasabah untuk mengajak 1 nasabah baru, maka cicilannya akan turut dibebaskan satu bulan.
(akr)