IKM Pakaian Jawa Barat Digenjot Bidik Pasar Dunia
A
A
A
BANDUNG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri kecil dan menengah (IKM) pakaian jadi di Jawa Barat (Jabar) agar berorientasi ekspor. Saat ini, pemerintah terus menggenjot agar IKM mampu memproduksi barang sesuai standar mutu internasional.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, pihaknya mendorong IKM Jawa Barat memperluas pasar dengan membidik pangsa pasar dunia. Potensi yang bisa dikembangkan untuk produk pakaian jadi adalah busana muslim.
"Busana muslim produk IKM kita bagus-bagus. Banyak pasar potensial yang bisa kita bidik, misalnya Malaysia, Turki, Arab Saudi, dan lainnya," kata Gati pada acara Workshop Transformasi Industri 4.0 bagi IKM Pakaian Jadi di Luxton Hotel, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Rabu (24/7/2019).
Menurut dia, dorongan agar IKM terus berkembang salah satunya melalui program clothing line, sebagai salah satu bentuk impelementasi industri 4.0. Program ini dilaksanakan oleh Direktorat IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, Direktorat Jenderal IKMA.
"Platform clothing line ini akan menghubungkan konsumen dengan IKM pakaian jadi dan penjahit. Platform clothing line mengintegrasikan antara konsumen, industri fesyen atau pemilik brand, industri bahan baku dan industri konveksi atau penjahit," jelas dia.
Untuk memilih itu, pihaknya akan melakukan seleksi dimulai dnegan kegiatan workshop kali ini. Mereka yang terpilih, kemudian untuk dibentuk ekosistem bisnis dalam platform clothing line. Ekosistem bisnis ini akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari Kementerian Perindustrian.
Workshop dihadiri lebih dari 100 orang pelaku industri pakaian jadi, akademisi dan stakeholder pembina industri pakaian jadi di Jawa Barat. Pada tahap awal, pihaknya akan melakukan seleksi kepada 20 IKM fesyen dan 30 penjahit yang telah bersertifikat SKKNI.
“Diharapkan ke depan akan semakin banyak IKM fesyen dan penjahit yang dapat tergabung dalam clothing line ini. Manfaat yang diperoleh bagi IKM dengan bergabung dalam clothing line ini antara lain peningkatan kualitas produk dan produktivitas, meningkatnya daya saing serta akses pemasaran yang semakin luas,” imbuh dia.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, pihaknya mendorong IKM Jawa Barat memperluas pasar dengan membidik pangsa pasar dunia. Potensi yang bisa dikembangkan untuk produk pakaian jadi adalah busana muslim.
"Busana muslim produk IKM kita bagus-bagus. Banyak pasar potensial yang bisa kita bidik, misalnya Malaysia, Turki, Arab Saudi, dan lainnya," kata Gati pada acara Workshop Transformasi Industri 4.0 bagi IKM Pakaian Jadi di Luxton Hotel, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Rabu (24/7/2019).
Menurut dia, dorongan agar IKM terus berkembang salah satunya melalui program clothing line, sebagai salah satu bentuk impelementasi industri 4.0. Program ini dilaksanakan oleh Direktorat IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, Direktorat Jenderal IKMA.
"Platform clothing line ini akan menghubungkan konsumen dengan IKM pakaian jadi dan penjahit. Platform clothing line mengintegrasikan antara konsumen, industri fesyen atau pemilik brand, industri bahan baku dan industri konveksi atau penjahit," jelas dia.
Untuk memilih itu, pihaknya akan melakukan seleksi dimulai dnegan kegiatan workshop kali ini. Mereka yang terpilih, kemudian untuk dibentuk ekosistem bisnis dalam platform clothing line. Ekosistem bisnis ini akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari Kementerian Perindustrian.
Workshop dihadiri lebih dari 100 orang pelaku industri pakaian jadi, akademisi dan stakeholder pembina industri pakaian jadi di Jawa Barat. Pada tahap awal, pihaknya akan melakukan seleksi kepada 20 IKM fesyen dan 30 penjahit yang telah bersertifikat SKKNI.
“Diharapkan ke depan akan semakin banyak IKM fesyen dan penjahit yang dapat tergabung dalam clothing line ini. Manfaat yang diperoleh bagi IKM dengan bergabung dalam clothing line ini antara lain peningkatan kualitas produk dan produktivitas, meningkatnya daya saing serta akses pemasaran yang semakin luas,” imbuh dia.
(akr)