Perluas Pabrik, Nestle Tambah Investasi Rp1,4 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Industri makanan dan minuman di Indonesia disebut memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena didukung sumber daya alam yang melimpah dan permintaan domestik yang besar. Karena itu, sejumlah produsen tetap percaya diri meningkatkan investasi dan berekspansi di sektor ini.
"Hal ini menunjukkan bahwa optimisme dan kepercayaan dari para investor terhadap peluang di Indonesia masih sangat besar. Apalagi didukung dengan iklim usaha yang kondusif," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto pada Peletakan Batu Pertama Perluasan Pabrik PT Nestle Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/7/2019) dalam keterangan tertulisnya.
Ekspansi yang dilakukan oleh PT Nestle Indonesia itu mencakup tiga pabriknya yang berlokasi di Karawang, Pasuruan, dan Bandar Lampung. Total nilai investasi yang digelontokan mencapai USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
Peningkatan investasi ini menambah total kapasitas produksi PT Nestle Indonesia, dari 620.000 ton per tahun menjadi 775.000 ton per tahun atau naik 25%.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, pada triwulan I/2019, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 6,77% atau di atas pertumbuhan ekonomi di angka 5,07%. Selain itu, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 35,58% terhadap PDB industri nonmigas.
Selanjutnya, industri makanan dan minuman memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan nilai investasi sebesar USD383 juta (PMA) dan Rp8,9 triliun (PMDN) pada paruh pertama tahun ini. Total penyerapan tenaga kerja industri makanan dan minuman mencapai 1,2 juta orang.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Dharnesh Gordhon mengatakan, pihaknya melihat kesempatan bisnis di Indonesia semakin kondusif dengan diiringi pertumbuhan permintaan konsumen terhadap produk-produk makanan dan minuman yang bergizi dan berkualitas tinggi.
Dharnesh menambahkan, perluasan pabrik merupakan bentuk nyata dari komitmen Nestle Indonesia untuk menciptakan manfaat bersama. "Melalui investasi ini, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas petani dan peternak sebagai pemasok bahan baku kami, dan juga kualitas produksi, yang selaras dengan tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat," ujarnya.
"Hal ini menunjukkan bahwa optimisme dan kepercayaan dari para investor terhadap peluang di Indonesia masih sangat besar. Apalagi didukung dengan iklim usaha yang kondusif," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto pada Peletakan Batu Pertama Perluasan Pabrik PT Nestle Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/7/2019) dalam keterangan tertulisnya.
Ekspansi yang dilakukan oleh PT Nestle Indonesia itu mencakup tiga pabriknya yang berlokasi di Karawang, Pasuruan, dan Bandar Lampung. Total nilai investasi yang digelontokan mencapai USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
Peningkatan investasi ini menambah total kapasitas produksi PT Nestle Indonesia, dari 620.000 ton per tahun menjadi 775.000 ton per tahun atau naik 25%.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, pada triwulan I/2019, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 6,77% atau di atas pertumbuhan ekonomi di angka 5,07%. Selain itu, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 35,58% terhadap PDB industri nonmigas.
Selanjutnya, industri makanan dan minuman memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan nilai investasi sebesar USD383 juta (PMA) dan Rp8,9 triliun (PMDN) pada paruh pertama tahun ini. Total penyerapan tenaga kerja industri makanan dan minuman mencapai 1,2 juta orang.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Dharnesh Gordhon mengatakan, pihaknya melihat kesempatan bisnis di Indonesia semakin kondusif dengan diiringi pertumbuhan permintaan konsumen terhadap produk-produk makanan dan minuman yang bergizi dan berkualitas tinggi.
Dharnesh menambahkan, perluasan pabrik merupakan bentuk nyata dari komitmen Nestle Indonesia untuk menciptakan manfaat bersama. "Melalui investasi ini, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas petani dan peternak sebagai pemasok bahan baku kami, dan juga kualitas produksi, yang selaras dengan tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat," ujarnya.
(fjo)