Kemendag Dorong Ekspor Bahan Alami ke Eropa
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah bekerja sama dengan pusat promosi impor negara berkembang (Centrum tot Bevordering van de Import uit Ontwikkelingslanden/CBI) dari Belanda mengadakan program bimbingan ekspor produk berbahan alami ke negara-negara Eropa.
Indonesia diakui memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan alam ini menjadikan Indonesia memiliki banyak produk alam seperti minyak atsiri, ekstrak tumbuhan, dan ekstrak rumput laut yang dapat ditawarkan ke pasar dunia, terutama Eropa.
"Namun di sisi lain, daya saing masih menjadi tantangan bagi produsen Indonesia untuk memasuki pasar Eropa. Untuk itu diharapkan pelaku usaha sektor produk berbahan alami dapat mengikuti program dari CBI ini," ujar Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan di Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Marolop menyampaikan, untuk mendukung program tersebut, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) melalui Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor menjaring peserta yang akan mengikuti bimbingan. Dalam program ini, fokus produk terbagi atas industri makanan, suplemen, serta industri kosmetik dengan jumlah peserta 60 perusahaan.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan CBI untuk memberikan bimbingan kepada pelaku usaha terpilih agar mampu memenuhi persyaratan dan selera pasar Eropa. Penandatangannan dilakukan pada 16 Mei 2019 dengan jangka waktu lima tahun, yaitu 2019-2024.
Selain Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, kerja sama ini melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dewan Atsiri Indonesia (DAI), Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PERKOSMI), Gabungan Pengusaha Jamu, serta Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia (ASTRULI).
Sementara produk berbahan alami yang masuk dalam program bimbingan meliputi minyak atsiri, ekstrak tumbuhan (bahan tradisional untuk makanan suplemen dan kosmetik), serta ekstrak rumput laut.
Produk-produk ini, digunakan sebagai bahan baku terutama untuk industri makanan, kosmetik, dan kesehatan, baik untuk memperkuat teskur, warna, dan aroma.
Marolop juga menyampaikan, lokakarya pelatihan bisnis ekspor produk berbahan alami bertujuan untuk menggali animo pelaku usaha agar berpartisipasi aktif dalam program bimbingan ekspor. Selain itu, lokakarya ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelaku usaha produk berbahan alami mengenai potensi pengembangan akses ke pasar Eropa.
Indonesia diakui memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan alam ini menjadikan Indonesia memiliki banyak produk alam seperti minyak atsiri, ekstrak tumbuhan, dan ekstrak rumput laut yang dapat ditawarkan ke pasar dunia, terutama Eropa.
"Namun di sisi lain, daya saing masih menjadi tantangan bagi produsen Indonesia untuk memasuki pasar Eropa. Untuk itu diharapkan pelaku usaha sektor produk berbahan alami dapat mengikuti program dari CBI ini," ujar Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan di Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Marolop menyampaikan, untuk mendukung program tersebut, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) melalui Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor menjaring peserta yang akan mengikuti bimbingan. Dalam program ini, fokus produk terbagi atas industri makanan, suplemen, serta industri kosmetik dengan jumlah peserta 60 perusahaan.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan CBI untuk memberikan bimbingan kepada pelaku usaha terpilih agar mampu memenuhi persyaratan dan selera pasar Eropa. Penandatangannan dilakukan pada 16 Mei 2019 dengan jangka waktu lima tahun, yaitu 2019-2024.
Selain Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, kerja sama ini melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dewan Atsiri Indonesia (DAI), Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PERKOSMI), Gabungan Pengusaha Jamu, serta Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia (ASTRULI).
Sementara produk berbahan alami yang masuk dalam program bimbingan meliputi minyak atsiri, ekstrak tumbuhan (bahan tradisional untuk makanan suplemen dan kosmetik), serta ekstrak rumput laut.
Produk-produk ini, digunakan sebagai bahan baku terutama untuk industri makanan, kosmetik, dan kesehatan, baik untuk memperkuat teskur, warna, dan aroma.
Marolop juga menyampaikan, lokakarya pelatihan bisnis ekspor produk berbahan alami bertujuan untuk menggali animo pelaku usaha agar berpartisipasi aktif dalam program bimbingan ekspor. Selain itu, lokakarya ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelaku usaha produk berbahan alami mengenai potensi pengembangan akses ke pasar Eropa.
(fjo)