Akibat Black Out, Bandara Soetta Harus Di-backup 17 Genset
A
A
A
JAKARTA - Padamnya listrik secara keseluruhan (black out) yang terjadi sejak Minggu (4/8) merugikan tak hanya rumah tangga, namun juga sangat memengaruhi industri dan bisnis. Bandara Internasional Soekarno-Hatta misalnya, terpaksa di-backup belasan genset listrik agar aktivitas penerbangan dan layanan bandara lainnya dapat berjalan.
"Untuk mem-backup listrik supaya tetap berjalan normal Bandara Soetta menyiapkan 17 genset. Jadi tidak ada masalah karena backup maksimal," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Menurut dia dengan backup tersebut aktivitas penerbangan di Bandara Soetta tidak mengalami kendala. Namun dia membenarkan bahwa dengan pengadaan genset tersebut biaya operasional akan bertambah besar.
(Baca Juga: Jokowi Ultimatum PLN Cepat Pulihkan Kondisi Listrik Pasca Pemadaman)
Budi Karya juga memastikan aktivitas kereta rel listrik (KRL) atau commuter line untuk semua juruasn telah berjalan normal. Hanya saja, untuk operasional MRT menurutnya tidak ada backup sehingga perlu dilakukan evaluasi supaya jika terjadi insiden yang sama di masa mendatang.
Sedangkan untuk aktivitas pelabuhan, Budi Karya memastikan semua berjalan normal. "Pelabuhan dan Airnav bisa di-cover. Untuk MRT ini memang tidak ada backup. Itu yang (antisipasinya) harus kita lakukan," tandas dia.
"Untuk mem-backup listrik supaya tetap berjalan normal Bandara Soetta menyiapkan 17 genset. Jadi tidak ada masalah karena backup maksimal," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Menurut dia dengan backup tersebut aktivitas penerbangan di Bandara Soetta tidak mengalami kendala. Namun dia membenarkan bahwa dengan pengadaan genset tersebut biaya operasional akan bertambah besar.
(Baca Juga: Jokowi Ultimatum PLN Cepat Pulihkan Kondisi Listrik Pasca Pemadaman)
Budi Karya juga memastikan aktivitas kereta rel listrik (KRL) atau commuter line untuk semua juruasn telah berjalan normal. Hanya saja, untuk operasional MRT menurutnya tidak ada backup sehingga perlu dilakukan evaluasi supaya jika terjadi insiden yang sama di masa mendatang.
Sedangkan untuk aktivitas pelabuhan, Budi Karya memastikan semua berjalan normal. "Pelabuhan dan Airnav bisa di-cover. Untuk MRT ini memang tidak ada backup. Itu yang (antisipasinya) harus kita lakukan," tandas dia.
(fjo)