S &P 500 Balik Pulih Saat Wall Street Bergerak Variatif
A
A
A
NEW YORK - Wall Street mixed pada perdagangan, Rabu waktu setempat meski Indeks S&P 500 pulih dari kerugian awal yang curam untuk mengakhiri sesi sedikit lebih tinggi. Hal ini setelah investor menghentikan aksi jual ditambah imbal hasil obligasi membaik usai sempat jatuh untuk memunculkan kekhawatiran tentang krisis.
Meningkatnya kekhawatiran atas penurunan ekonomi global serta potensi Federal Reserve soal laju pemotongan suku bunga acuan AS telah mendorong imbal hasil obligasi ke posisi terendah. Akan tetapi hingga sesi siang, imbal hasil obligasi mulai mengurangi penurunan lebih lanjut.
Sektor keuangan mengalami pelemahan terbesar di antara sektor S&P 500, dengan penurunan mencapai 1,2%, sementara Staples dan indeks material masing-masing berakhir lebih tinggi melebihi 1%. Investor juga menghentikan aksi jual hingga sempat membuat indeks S&P turun 4,7% mendekati rekor 26 Juli.
Dow Jones Industrial Average tercatat mengalami penurunan hingga 22,45 poin atau 0,09% menjadi 26.007,07 sedangkan S&P 500 mendapatkan dorongan 2,21 poin yang setara 0,08% untuk kembali pulih pada level 2.883,98. Sedangkan Komposit NASDAQ bertambah 29,56 poin atau 0,38% menjadi 7.862,83.
The Fed diyakini bakal memangkas suku bunga tiga kali tahun ini seiring dimulainya tren suku bunga rendah. Dimana Bank-bank sentral di Selandia Baru, India dan Thailand pada hari Rabu, kemarin ikut memangkas suku bunga pinjaman mereka di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa perang perdagangan AS-China dapat memperburuk pelambatan ekonomi global.
Kekhawatiran perdagangan muncul kembali setelah Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengancam akan memberlakukan tarif impor 10% atas produk asal China senilai USD300 miliar dan menyebut China sebagai manipulator mata uang pada awal pekan kemarin.
Sektor energi mengalami penurunan 0,8% setelah harga minyak mentah dunia lebih rendah. Di sisi positifnya, saham CVS Health Corp naik 7,5% setelah ritel toko obat itu menaikkan perkiraan laba setahun penuh.
Selanjutnya saham Walt Disney Co turun 4,9%, sehari setelah pendapatan kuartalan meleset dari perkiraan analis tentang investasi yang lebih tinggi di platform streamingnya. Volume perdagangan bursa saham AS mencapau 9,05 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,1 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Meningkatnya kekhawatiran atas penurunan ekonomi global serta potensi Federal Reserve soal laju pemotongan suku bunga acuan AS telah mendorong imbal hasil obligasi ke posisi terendah. Akan tetapi hingga sesi siang, imbal hasil obligasi mulai mengurangi penurunan lebih lanjut.
Sektor keuangan mengalami pelemahan terbesar di antara sektor S&P 500, dengan penurunan mencapai 1,2%, sementara Staples dan indeks material masing-masing berakhir lebih tinggi melebihi 1%. Investor juga menghentikan aksi jual hingga sempat membuat indeks S&P turun 4,7% mendekati rekor 26 Juli.
Dow Jones Industrial Average tercatat mengalami penurunan hingga 22,45 poin atau 0,09% menjadi 26.007,07 sedangkan S&P 500 mendapatkan dorongan 2,21 poin yang setara 0,08% untuk kembali pulih pada level 2.883,98. Sedangkan Komposit NASDAQ bertambah 29,56 poin atau 0,38% menjadi 7.862,83.
The Fed diyakini bakal memangkas suku bunga tiga kali tahun ini seiring dimulainya tren suku bunga rendah. Dimana Bank-bank sentral di Selandia Baru, India dan Thailand pada hari Rabu, kemarin ikut memangkas suku bunga pinjaman mereka di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa perang perdagangan AS-China dapat memperburuk pelambatan ekonomi global.
Kekhawatiran perdagangan muncul kembali setelah Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengancam akan memberlakukan tarif impor 10% atas produk asal China senilai USD300 miliar dan menyebut China sebagai manipulator mata uang pada awal pekan kemarin.
Sektor energi mengalami penurunan 0,8% setelah harga minyak mentah dunia lebih rendah. Di sisi positifnya, saham CVS Health Corp naik 7,5% setelah ritel toko obat itu menaikkan perkiraan laba setahun penuh.
Selanjutnya saham Walt Disney Co turun 4,9%, sehari setelah pendapatan kuartalan meleset dari perkiraan analis tentang investasi yang lebih tinggi di platform streamingnya. Volume perdagangan bursa saham AS mencapau 9,05 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,1 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)