Neraca Dagang Defisit, BI Terus Perkuat Sinergi
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia memandang perkembangan neraca perdagangan Juli 2019 tidak lepas dari pengaruh ekonomi global yang melambat, harga komoditas yang turun, serta permintaan domestik yang belum solid.
Karena itu, Bank Indonesia (BI) akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait demi menguatkan perekonomian nasional.
"BI akan terus bersinergi soal kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Onny Widjarnako di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis siang, mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2019, mengalami defisit USD63,5 juta. Sedangkan pada Juni, neraca perdagangan mengalami surplus USD200 juta. Adapun secara keseluruhan, neraca perdagangan sepanjang Januari-Juli 2019 mengalami defisit USD1,90 miliar.
Karena itu, Bank Indonesia (BI) akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait demi menguatkan perekonomian nasional.
"BI akan terus bersinergi soal kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Onny Widjarnako di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis siang, mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2019, mengalami defisit USD63,5 juta. Sedangkan pada Juni, neraca perdagangan mengalami surplus USD200 juta. Adapun secara keseluruhan, neraca perdagangan sepanjang Januari-Juli 2019 mengalami defisit USD1,90 miliar.
(ven)