The Fed Diproyeksi Analis Pangkas Suku Bunga 5 Kali Lagi Hingga April 2020

Selasa, 20 Agustus 2019 - 22:34 WIB
The Fed Diproyeksi Analis...
The Fed Diproyeksi Analis Pangkas Suku Bunga 5 Kali Lagi Hingga April 2020
A A A
NEW YORK - Federal Reserve alias Bank Sentral Amerika Serikat (AS) diproyeksi bakal memangkas suku bunga lima kali lagi hingga April 2020, menurut analis di Danske Bank. Sebelumnya The Fed sudah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juli, lalu.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan, penurunan suku bunga hanyalah penyesuaian pertengahan siklus. Kebijakan tersebut kemudian mengirim saham anjlok, dengan investor berharap adanya pelonggaran lebih lanjut dalam waktu dekat.

Mengutip tiga alasan Powell seputar penurunan awal suku bunga AS yakni adanya ketidakpastian perdagangan yang lebih tinggi, perlambatan pertumbuhan global dan inflasi yang tetap di bawah 2%. Namun sejak pertemuan itu, perang dagang AS-China telah meningkat dan sentimen pasar telah menunjukkan kegelisahan lebih lanjut.

Terlepas dari komentar Powell, analis Danske Bank yang dipimpin oleh Mikael Olai Milhoj saat ini meyakini bahwa Fed akan segera bergerak dengan pengurangan 25 basis poin pada masing-masing dari lima pertemuan berikutnya. Dengan kisaran target pada pertemuan Maret menjadi 0,75-1,00%.

"Indikator ekonomi di luar AS melemah, dengan data China yang memburuk dari perkiraan untuk investasi, aset tetap, produksi industri dan penjualan ritel, kontraksi PDB Jerman di Q2 (kuartal kedua) dan survei ZEW yang sangat suram," bunyi catatan yang diterbitkan hari ini.

“Sementara inflasi IHK AS yang sebenarnya telah mengejutkan untuk naik ke atas dalam beberapa bulan terakhir, ekspektasi inflasi berbasis pasar rendah (1,6% berbanding 1,7% ketika The Fed memulai putarannya) dan sulit untuk melihat alasan," paparnya.

Di sisi lain analis mengantisipasi, The Fed tidak akan melakukan komitmen untuk pelonggaran lebih lanjut. Catatan itu memprediksi pengurangan besar secara mendadak sebesar 50 basis poin, tampaknya berlebihan. Karena secara historis, pemotongan dan pemotongan yang lebih besar antara pertemuan telah terjadi selama resesi yang ada dan meningkatnya pengangguran.

"The Fed mengakui bahwa prospek makro telah menjadi lebih tidak pasti, tetapi masih melihat siklus pelonggaran sebagai 'penyesuaian pertengahan siklus' dan bukan mencegah resesi," kata para analis.
(akr)
Berita Terkait
Empat Langkah Radikal...
Empat Langkah Radikal The Fed Selamatkan Ekonomi AS
Jerome Powell Pidato...
Jerome Powell Pidato Pekan Depan, Waspadai Tapering The Fed!
Pemulihan Ekonomi AS...
Pemulihan Ekonomi AS Mulai Terlihat, Fed Sebut Risiko Tetap Ada
The Fed Diproyeksi Tahan...
The Fed Diproyeksi Tahan Suku Bunga sampai Akhir 2025
Profil Jerome Powell,...
Profil Jerome Powell, Kepala Bank Sentral AS yang Baru Kena Prank Orang Rusia
Menakar Dampak Tapering...
Menakar Dampak Tapering Off The Fed Bagi Indonesia
Berita Terkini
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
26 menit yang lalu
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
10 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
10 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
10 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
11 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
11 jam yang lalu
Infografis
Akibat Naik 5 hingga...
Akibat Naik 5 hingga Kali Lipat, Ratusan Warga Tolak Bayar PBB
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved