Rini Dorong Boma Bisma Rajai Industri Mesin Diesel Nasional
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Marini Soemarno, mendorong BUMN untuk terus meningkatkan ekspansi bisnis demi meningkatkan kinerja perusahaan.
Hal ini diungkapkan Rini saat menghadiri peluncuran perdana Mesin Diesel hasil kerja sama PT Boma Bisma Indra (Persero) dengan Doosan Infracore serta penandatanganan kerja sama 9 BUMN pengguna mesin diesel BBI-Doosan yang berlangsung di Kantor BBI Surabaya pada Rabu (21/8/2019).
Kerja sama ini merupakan komitmen kedua belah pihak untuk memenuhi kebutuhan mesin diesel nasional. Proyek manufaktur engine nasional ini dimaksudkan untuk membangun kembali manufaktur mesin diesel dan gas di Indonesia, yang didukung oleh Doosan Infracore.
Selain itu, kerja sama ini merupakan upaya kedua belah pihak untuk mendukung program pemerintah dalam pemenuhan National Capacity Building (NCB) untuk mesin nasional. Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan bisnis mesin mulai dari langkah awal hingga finalisasi 100% mesin diesel dengan cara transfer for technology (TFT). Produk mesin diesel ini ditargetkan dapat memenuhi pasar Indonesia untuk mesin kelautan, alat berat dan pertanian, genset, dan lain-lain.
Rini mengungkapkan, hasil produk BBI-Doosan diharapkan dapat dimaksimalkan penggunaannya oleh BUMN dan perusahaan nasional lainnya, dalam rangka substitusi impor sekaligus memperkuat pohon industri di bidang industri permesinan.
"Saya menyambut baik kerja sama ini. Terima kasih kepada Doosan Infracore yang telah berkenan bekerja sama dengan BBI meningkatkan kapasitas produksi mesin diesel dan gas nasional dengan kapasitas 4.000 unit per tahun. Saya terinformasi bahwa BBI dan Doosan sepakat mengembangkan bisnis mesin mulai dari langkah awal hingga finalisasi 100% mesin diesel desain sendiri, dengan cara transfer for technology. Ini terus kita dukung," ungkap Rini.
Di acara yang sama, juga dilakukan penandatanganan kerja sama yang melibatkan sinergi 9 BUMN pengguna mesin diesel BBI-Doosan yaitu: PT Industri Kapal Indonesia, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahar, PT Dok & Perkapalan Surabaya, PT PAL, PT Kereta Api Indonesia, PT Pindad, PT Barata Indonesia, PT Industri Kereta Api dan PT Pelayaran Nasional Indonesia.
"Sinergi seperti ini yang terus saya dorong dan semoga BUMN-BUMN yang sudah bersinergi terus berkomitmen duntuk mengembangkan mesin dengan teknologi terbaru, yang tentunya memenuhi semua persyaratan dan sertifikasi yang dibutuhkan, sehingga produk kita dapat menjadi pemain besar," ungkap Rini.
Sementara itu, Direktur Utama BBI, Yoyok Hadi Satriyono, menyampaikan momen ini akan menjadi milestone bagi BBI dalam pembangunan manufaktur engine nasional.
"Kami akan mengoptimalkan seluruh kompetensi untuk menguatkan positioning perusahaan dalam bisnis engine nasional, khususnya mesin diesel serta mesin gas," ujar Yoyok.
Hal ini sejalan dengan visi BBI untuk mendukung program lokal konten dan meningkatkan peran strategis serta perluasan market melalui global supply chain Doosan.
Yoyok juga menambahkan, saat ini aplikasi produk menggunakan Biodiesel B30. Ke depan, akan dilakukan pengembangan roduk B60 di tahun depan dan produk B100 pada 2021.
Sementara itu, Executive Vice President Doosan Infracore, Joon Ho Yoo, mengatakan, Doosan telah menemukan mitra strategis yang mendukung fokus Doosan dalam manufaktur engine di Indonesia. Menurutnya, erja sama ini merupakan upaya perusahaan dalam perluasan bisnis mesin di kawasan Asia Tenggara.
Hal ini diungkapkan Rini saat menghadiri peluncuran perdana Mesin Diesel hasil kerja sama PT Boma Bisma Indra (Persero) dengan Doosan Infracore serta penandatanganan kerja sama 9 BUMN pengguna mesin diesel BBI-Doosan yang berlangsung di Kantor BBI Surabaya pada Rabu (21/8/2019).
Kerja sama ini merupakan komitmen kedua belah pihak untuk memenuhi kebutuhan mesin diesel nasional. Proyek manufaktur engine nasional ini dimaksudkan untuk membangun kembali manufaktur mesin diesel dan gas di Indonesia, yang didukung oleh Doosan Infracore.
Selain itu, kerja sama ini merupakan upaya kedua belah pihak untuk mendukung program pemerintah dalam pemenuhan National Capacity Building (NCB) untuk mesin nasional. Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan bisnis mesin mulai dari langkah awal hingga finalisasi 100% mesin diesel dengan cara transfer for technology (TFT). Produk mesin diesel ini ditargetkan dapat memenuhi pasar Indonesia untuk mesin kelautan, alat berat dan pertanian, genset, dan lain-lain.
Rini mengungkapkan, hasil produk BBI-Doosan diharapkan dapat dimaksimalkan penggunaannya oleh BUMN dan perusahaan nasional lainnya, dalam rangka substitusi impor sekaligus memperkuat pohon industri di bidang industri permesinan.
"Saya menyambut baik kerja sama ini. Terima kasih kepada Doosan Infracore yang telah berkenan bekerja sama dengan BBI meningkatkan kapasitas produksi mesin diesel dan gas nasional dengan kapasitas 4.000 unit per tahun. Saya terinformasi bahwa BBI dan Doosan sepakat mengembangkan bisnis mesin mulai dari langkah awal hingga finalisasi 100% mesin diesel desain sendiri, dengan cara transfer for technology. Ini terus kita dukung," ungkap Rini.
Di acara yang sama, juga dilakukan penandatanganan kerja sama yang melibatkan sinergi 9 BUMN pengguna mesin diesel BBI-Doosan yaitu: PT Industri Kapal Indonesia, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahar, PT Dok & Perkapalan Surabaya, PT PAL, PT Kereta Api Indonesia, PT Pindad, PT Barata Indonesia, PT Industri Kereta Api dan PT Pelayaran Nasional Indonesia.
"Sinergi seperti ini yang terus saya dorong dan semoga BUMN-BUMN yang sudah bersinergi terus berkomitmen duntuk mengembangkan mesin dengan teknologi terbaru, yang tentunya memenuhi semua persyaratan dan sertifikasi yang dibutuhkan, sehingga produk kita dapat menjadi pemain besar," ungkap Rini.
Sementara itu, Direktur Utama BBI, Yoyok Hadi Satriyono, menyampaikan momen ini akan menjadi milestone bagi BBI dalam pembangunan manufaktur engine nasional.
"Kami akan mengoptimalkan seluruh kompetensi untuk menguatkan positioning perusahaan dalam bisnis engine nasional, khususnya mesin diesel serta mesin gas," ujar Yoyok.
Hal ini sejalan dengan visi BBI untuk mendukung program lokal konten dan meningkatkan peran strategis serta perluasan market melalui global supply chain Doosan.
Yoyok juga menambahkan, saat ini aplikasi produk menggunakan Biodiesel B30. Ke depan, akan dilakukan pengembangan roduk B60 di tahun depan dan produk B100 pada 2021.
Sementara itu, Executive Vice President Doosan Infracore, Joon Ho Yoo, mengatakan, Doosan telah menemukan mitra strategis yang mendukung fokus Doosan dalam manufaktur engine di Indonesia. Menurutnya, erja sama ini merupakan upaya perusahaan dalam perluasan bisnis mesin di kawasan Asia Tenggara.
(ven)