Mendag Dorong Kerja Sama Perdagangan dengan Afrika

Kamis, 22 Agustus 2019 - 00:19 WIB
Mendag Dorong Kerja...
Mendag Dorong Kerja Sama Perdagangan dengan Afrika
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan akan terus berupaya membuka akses pasar produk-produk Indonesia ke pasar ekspor non-tradisional, khususnya di kawasan Afrika. Hal ini untuk meningkatkan investasi sehingga dampaknya dapat memperbaiki neraca perdagangan.

"Dalam pertemuan hari ini, Indonesia dan Zanzibar sepakat untuk melakukan kajian guna mengidentifikasi potensi serta peluang dan tantangan perdagangan dan investasi dua-arah," ujar Mendag Enggartiasto di Jakarta, Rabu (21/8).

Sedangkan dengan Djibouti disepakati untuk memulai proses joint feasibility study yang akan menjadi dasar penentuan bentuk kerja sama, apakah PTA, FTA atau CEPA. Total perdagangan Indonesia-Tanzania tahun 2018 mencapai USD334,70 juta.

Jumlah ini terdiri atas ekspor Indonesia ke Tanzania sebesar USD263,20 juta dan impor USD 71,50 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke Tanzania antara lain kelapa sawit, pakaian wanita, kertas dan karton, serta mesin pengolahan mineral. Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Tanzania antara lain cengkeh, kapas, tembakau yang belum diolah, serta tembaga murni dan paduan.

Sementara itu, total perdagangan Indonesia dengan Djibouti tahun 2018 mencapai USD 211,46 juta. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 211,45 juta dan impor USD 4 ribu.

"Total perdagangan ini masih jauh dari yang diharapkan sehingga masih terbuka peluang yang sangat besar untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Djibouti memerlukan berbagai produk untuk pembangunan infrastruktur," jelas Mendag.

Produk utama yang diekspor Indonesia ke Djibouti antara lain sabun, minyak kelapa sawit, kertas dan karton, buku tulis, serta margarin. Sedangkan produk-produk yang diimpor Indonesia dari Djibouti antara lain pakaian bayi dan aksesori. Penjajakan kerja sama dengan Djibouti ini penting mengingat Djibouti merupakan salah satu anggota Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA). COMESA beranggotakan 21 negara di kawasan timur dan selatan Afrika.

Pada pertemuan dengan Somalia, Mendag mengungkapkan Somalia perlu mitra untuk membangun perumahan karena baru saja pulih dari perang saudara yang diikuti dengan kembalinya diaspora Somalia yang memerlukan tempat tinggal baru.

Selain itu kedua negara sepakat mendorong kerja sama B-to-B, termasuk forum bisnis, serta penjajakan kesepakatan dagang (business matching). Diinformasikan bahwa Somalia telah memiliki 15 kantor perwakilan dagang atau agen pembelian di Indonesia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6316 seconds (0.1#10.140)