Kondisi Keuangan Berat, Sekar PT Inti Minta Pemerintah Turun Tangan

Kamis, 29 Agustus 2019 - 18:49 WIB
Kondisi Keuangan Berat, Sekar PT Inti Minta Pemerintah Turun Tangan
Kondisi Keuangan Berat, Sekar PT Inti Minta Pemerintah Turun Tangan
A A A
BANDUNG - Serikat Karyawan (Sekar) PT Inti hari ini menggelar aksi demonstrasi akibat dari tidak dibayarnya gaji karyawan selama dua bulan. Hal itu disinyalir merupakan buntut dari buruknya kondisi keuangan BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi ini.

Ketua Sekar PT Inti Ahmad Ridwan Alfaruq mengatakan, PT Inti saat ini memiliki utang dalam jumlah besar sehingga perusahaan kesulitan mengatur keuangannya.

"Perusahaan punya utang ratusan miliar. Utang itu menjadi beban proyek, sehingga proyek tidak berjalan maksimal. Kalaupun ada uang masuk, hanya untuk membayar utang. Karena bunga yang kami hadapi juga cukup besar," kata Ahmad Ridwan, seusai aksi demonstrasi di gedung PT Inti Jalan M Toha, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).

(Baca Juga: Dua Bulan Tak Digaji, Karyawan PT Inti Lakukan Demonstrasi)

Menurut dia, kondisi ini sudah terjadi dalam lima tahun terkahir, namun kondisi paling berat dirasakan pada tahun ini. Hak-hak karyawan, kata dia, sampai tidak terbayarkan, seperti gaji, iuran jaminan kesehatan, tunjangan pensiunan, dan lainnya.

"PT Inti ini benar-benar perlu penyehatan. Kami ingin pemerintah peduli, bahwa kami pernah hadir untuk negara ini. Kami pernah jadi kebanggaan negara ini. Kami berharap, pemerintah memberi pernyertaan modal," harapnya.

Dia meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan presiden memberi perhatian khusus atas kondisi PT Inti. Menurut dia, jika dibiarkan kondisi ini akan berujung pada matinya BUMN yang bergerak pada bidang perangkat telekomunikasi ini. Karyawan, imbuh dia, sudah melakukan berbagai upaya membantu manajemen untuk mengatasi persolan keuangan perusahaan.

Sementara itu, Pjs Sekretaris Perusahaan PT Inti Gde Pandit Andika Wicaksono mengakui bila perusahaan saat ini sedang ditempa berbagai persoalan, termasuk gaji karyawan yang belum dibayar.

"Tapi manajemen tidak berniat mengabaikan karyawan. Kami ingin menjaga situasi tetap kondusif. Dan solusi pasti, antisipasi sedang kami lakukan dan kami usahakan untuk diselesaikan," ujar dia.

Dia menegaskan, persoalan keuangan yang menimpa PT Inti adalah risiko bisnis di mana ada beberapa proyek yang membutuhkan modal kerja atau pendanaan, sehingga dilakukan prioritas pendanaan.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6794 seconds (0.1#10.140)