Harga Minyak Kembali Meningkat Setelah Penurunan Stok Minyak Mentah AS
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah kembali meningkat pada perdagangan Rabu (11/9/2019), setelah laporan industri bahwa stok minyak mentah Amerika Serikat turun pada minggu lalu, melemah dua kali lipat dibandingkan perkiraan analis.
Melansir Reuters, American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 September, menjadi 421,9 juta barel. Penurunan ini lebih besar dibandingkan ekspektasi analis sebesar 2,7 juta barel.
Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 1,4 juta barel. Adapun minyak mentah di kilang naik 208.000 barel per hari. Untuk persediaan bensin turun 4,5 juta barel dibandingkan ekspektasi analis yaitu menurun 847.000 barel.
Kondisi demikian membuat harga minyak mentah Brent International naik 43 sen atau 0,7% menjadi USD62,81 per barel pada pukul 00:53 GMT, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 47 sen atau 0,8% menjadi USD57,87 per barel.
Kenaikan harga minyak juga medapat dorongan setelah Pangeran Abdulaziz bin Salman, menteri energi baru Arab Saudi, mengatakan kebijakan Arab Saudi tidak akan berubah. Tetap pada perjanjian dengan OPEC dan non OPEC, yaitu melanjutkan pemotongan produksi 1,2 juta barel per hari.
Melansir Reuters, American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 September, menjadi 421,9 juta barel. Penurunan ini lebih besar dibandingkan ekspektasi analis sebesar 2,7 juta barel.
Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 1,4 juta barel. Adapun minyak mentah di kilang naik 208.000 barel per hari. Untuk persediaan bensin turun 4,5 juta barel dibandingkan ekspektasi analis yaitu menurun 847.000 barel.
Kondisi demikian membuat harga minyak mentah Brent International naik 43 sen atau 0,7% menjadi USD62,81 per barel pada pukul 00:53 GMT, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 47 sen atau 0,8% menjadi USD57,87 per barel.
Kenaikan harga minyak juga medapat dorongan setelah Pangeran Abdulaziz bin Salman, menteri energi baru Arab Saudi, mengatakan kebijakan Arab Saudi tidak akan berubah. Tetap pada perjanjian dengan OPEC dan non OPEC, yaitu melanjutkan pemotongan produksi 1,2 juta barel per hari.
(ven)