Sri Mulyani Ingin BPPK Dorong Kemenkeu Jadi Knowledge Institution
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan kembali pentingnya peran dan tanggung jawab Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara. Oleh karena itu, penting juga bagi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) untuk menjalankan misinya menjadikan Kemenkeu sebagai Knowledge Institusion.
Kesadaran akan tanggung jawab itu, membutuhkan sebuah komitmen untuk terus menerus belajar. Mempelajari keputusan yang telah diambil dan juga mengambil pelajaran dari tindakan atas keputusan tersebut. Dengan demikian, Kemenkeu sebagai sebuah institusi dapat merancang sebuah kebijakan dengan lebih baik.
"Dengan kemampuan knowledge capture akan sangat mengubah secara fundamental dalam mendesain sebuah kebijakan. Dari tadinya driven emergency menjadi driven by planning, thinking carefully dan improvement," ujarnya pada acara Award Day Festival Budaya Bangga BPPK 2019, di Studio XXI, Plaza Senayan, Selasa (17/9/2019).
Sebelumnya, Menkeu disambut oleh penayangan video knowlegde capture saat Indonesia menjadi host Annual Meeting IMF-WB 2018. Ia pun merasa terharu dan bangga BPPK telah mampu membuat sebuah video yang menangkap momen histori yang sangat membanggakan bagi Indonesia.
"Kita hari ini berkumpul untuk memberikan banyak sekali apresiasi atas hasil-hasil di BPPK dan juga untuk meningkatkan ownership sekaligus sebagai change agent di BPPK dalam rangka memunculkan awareness atau kepedulian mengenai pentingnya mendesain pendidikan dan pelatihan di Kemenkeu," ujar Sri Mulyani.
Terakhir, ia ingin BPPK menyadari bahwa lingkungan dan targetnya bersifat dinamis sehingga BPPK harus terus mampu beradaptasi dan memperbaiki konten.
"Anda tidak boleh menjadi orang-orang yang berhenti belajar. Harus haus pengetahuan, haus informasi, haus ilmu lalu letakkan di konteks kemenkeu. Jadilah betul-betul penerang dalam keluarga Kemenkeu. Saya harap Anda semua orang yang bisa membawa perubahan yang fundamental," pesan Sri Mulyani.
Kesadaran akan tanggung jawab itu, membutuhkan sebuah komitmen untuk terus menerus belajar. Mempelajari keputusan yang telah diambil dan juga mengambil pelajaran dari tindakan atas keputusan tersebut. Dengan demikian, Kemenkeu sebagai sebuah institusi dapat merancang sebuah kebijakan dengan lebih baik.
"Dengan kemampuan knowledge capture akan sangat mengubah secara fundamental dalam mendesain sebuah kebijakan. Dari tadinya driven emergency menjadi driven by planning, thinking carefully dan improvement," ujarnya pada acara Award Day Festival Budaya Bangga BPPK 2019, di Studio XXI, Plaza Senayan, Selasa (17/9/2019).
Sebelumnya, Menkeu disambut oleh penayangan video knowlegde capture saat Indonesia menjadi host Annual Meeting IMF-WB 2018. Ia pun merasa terharu dan bangga BPPK telah mampu membuat sebuah video yang menangkap momen histori yang sangat membanggakan bagi Indonesia.
"Kita hari ini berkumpul untuk memberikan banyak sekali apresiasi atas hasil-hasil di BPPK dan juga untuk meningkatkan ownership sekaligus sebagai change agent di BPPK dalam rangka memunculkan awareness atau kepedulian mengenai pentingnya mendesain pendidikan dan pelatihan di Kemenkeu," ujar Sri Mulyani.
Terakhir, ia ingin BPPK menyadari bahwa lingkungan dan targetnya bersifat dinamis sehingga BPPK harus terus mampu beradaptasi dan memperbaiki konten.
"Anda tidak boleh menjadi orang-orang yang berhenti belajar. Harus haus pengetahuan, haus informasi, haus ilmu lalu letakkan di konteks kemenkeu. Jadilah betul-betul penerang dalam keluarga Kemenkeu. Saya harap Anda semua orang yang bisa membawa perubahan yang fundamental," pesan Sri Mulyani.
(ven)