Hingga Agustus, Surveyor Indonesia Bukukan Pendapatan Rp842 M
A
A
A
SURABAYA - Sampai dengan Agustus 2019, PT Surveyor Indonesia (Persero) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp842 miliar dengan laba sebelum pajak Rp130 miliar. Pendapatan tersebut terutama merupakan kontribusi dari sektor migas, mineral dan batu bara.
"Dalam menghadapi tantangan global, di usianya yang ke-28, Surveyor Indonesia telah menggandeng perusahaan global multinasional seperti Systra (transportasi), Siemens (operasi dan pemerliharaan), Airport D France untuk support kegiatan operasional baik di dalam maupun luar negeri," ujar Direktur Utama Surveyor Indonesia Dian M Noer di Surabaya, Kamis (26/9/2019).
Dia menambahkan, Surveyor Indonesia juga telah merambah ke pasar ASEAN yaitu dengan masuk ke Vietnam untuk kerja sama dengan Hang Long Cement anak perusahaan Semen Indonesia yang merupakan holding BUMN untuk semen.
"Sinergi BUMN terus dibangun dan bertambah, menghasilkan kontrak-kontrak baru, hal ini menunjukkan bahwa Surveyor Indonesia semakin dipercaya," tuturnya.
Surveyor Indonesia juga mulai mengembangkan bisnis anorganik dalam penyediaan ketenagalistrikan bekerja sama dengan BUMN besar dari Korea (Kowepo). Diharapkan ke depan bisnis ini akan terus berkembang sejalan dengan bisnis Surveyor Indonesia.
Dalam menghadapi persaingan usaha, lanjut dia, Surveyor Indonesia melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa. "Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi," ujar Dian.
Beberapa proyek strategis yang telah dikerjakan antara lain dalam sektor Migas, Surveyor Indonesia mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur migas dan sistem pembangkit, menjadi independent assurance dalam transaksi government to bussiness (G to B) dan bussiness to business (B to B) serta fasilitas produksi energi primer.
Dalam Sektor Penguatan Institusi dan Kelembagaan, lanjut dia, Surveyor Indonesia melakukan pemastian transaksi perdagangan ekspor/impor barang sesuai dengan regulasi pemerintah.
Sementara itu, dalam sektor infrastrustur Surveyor Indonesia mengembangkan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan proyek bandara, pelabuhan, jalan dan kereta api, dan pengembangan pasar melalui diversifikasi produk TKDN.
"Melihat kinerja yang mengalami pertumbuhan yang cukup baik, Surveyor Indonesia sebagai BUMN yang sehat, strategis, dan dinamis optimistis mampu memantapkan diri sebagai perusahaan independent assurance nasional yang diakui dunia dalam memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan," tegas Dian.
"Dalam menghadapi tantangan global, di usianya yang ke-28, Surveyor Indonesia telah menggandeng perusahaan global multinasional seperti Systra (transportasi), Siemens (operasi dan pemerliharaan), Airport D France untuk support kegiatan operasional baik di dalam maupun luar negeri," ujar Direktur Utama Surveyor Indonesia Dian M Noer di Surabaya, Kamis (26/9/2019).
Dia menambahkan, Surveyor Indonesia juga telah merambah ke pasar ASEAN yaitu dengan masuk ke Vietnam untuk kerja sama dengan Hang Long Cement anak perusahaan Semen Indonesia yang merupakan holding BUMN untuk semen.
"Sinergi BUMN terus dibangun dan bertambah, menghasilkan kontrak-kontrak baru, hal ini menunjukkan bahwa Surveyor Indonesia semakin dipercaya," tuturnya.
Surveyor Indonesia juga mulai mengembangkan bisnis anorganik dalam penyediaan ketenagalistrikan bekerja sama dengan BUMN besar dari Korea (Kowepo). Diharapkan ke depan bisnis ini akan terus berkembang sejalan dengan bisnis Surveyor Indonesia.
Dalam menghadapi persaingan usaha, lanjut dia, Surveyor Indonesia melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa. "Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi," ujar Dian.
Beberapa proyek strategis yang telah dikerjakan antara lain dalam sektor Migas, Surveyor Indonesia mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur migas dan sistem pembangkit, menjadi independent assurance dalam transaksi government to bussiness (G to B) dan bussiness to business (B to B) serta fasilitas produksi energi primer.
Dalam Sektor Penguatan Institusi dan Kelembagaan, lanjut dia, Surveyor Indonesia melakukan pemastian transaksi perdagangan ekspor/impor barang sesuai dengan regulasi pemerintah.
Sementara itu, dalam sektor infrastrustur Surveyor Indonesia mengembangkan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan proyek bandara, pelabuhan, jalan dan kereta api, dan pengembangan pasar melalui diversifikasi produk TKDN.
"Melihat kinerja yang mengalami pertumbuhan yang cukup baik, Surveyor Indonesia sebagai BUMN yang sehat, strategis, dan dinamis optimistis mampu memantapkan diri sebagai perusahaan independent assurance nasional yang diakui dunia dalam memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan," tegas Dian.
(fjo)