Garuda Indonesia Resmi Layani Rute Penerbangan Manado-Davao
A
A
A
JAKARTA - Maskapai nasional Garuda Indonesia pada hari ini, Jumat (27/9/2019) resmi melayani rute penerbangan Manado – Davao PP sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk memperkuat jaringan penerbangan regional sekaligus mendukung peningkatan perekonomian dan kepariwisataan antara Indonesia dan Filipina.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan, layanan penerbangan rute terbaru tersebut merupakan bagian dari upaya Garuda Indonesia untuk menghadirkan konektivitas tanpa batas kepada para pengguna jasa menuju Filipina maupun Indonesia melalui layanan penerbangan regular pertama yang menghubungkan Manado dengan Davao.
Ari berharap pengoperasian rute ini juga dapat menunjang pengembangan kerja sama ekonomi, investasi, perdagangan maupun kegiatan pariwisata di wilayah regional antara Davao sebagai salah satu pusat bisnis di selatan Filipina dengan berbagai wilayah di provinsi Sulawesi Utara.
“Kami tentunya berharap bahwa penerbangan langsung ini juga akan menjadi momentum penting bagi kedua negara khususnya dalam memperkuat sektor perdagangan dan investasi, serta perluasan akses konektivitas udara antara Indonesia dan Filipina,” papar Ari di Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Langkah ini juga sejalan dengan dicanangkannya Sulawesi Utara sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas, tepatnya di Likupang.
"Dibukanya rute ini kami harapkan juga dapat mendukung upaya percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan infrastruktur, khususnya di sejumlah sektor wisata unggulan sehingga mampu menarik minat wisatawan berkunjung ke Sulawesi Utara", jelas Ari.
Menurut diam dengan jumlah kunjungan wisatawan ke Davao yang mencapai 2,3 juta orang sepanjang tahun 2018 dapat menjadi peluang tersendiri bagi pengembangan potensi kepariwisataan di Manado.
"Khususnya dengan adanya akses penerbangan langsung dari Davao menuju Manado ini yang diharapkan dapat menarik wisatawan di Davao untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi wisata unggulan di Manado," jelasnya
Kota Davao dikenal sebagai kota perkebunan dan penghasil buah (khususnya nenas) dan tanaman anggrek serta keragaman wisata warisan kebudayaan Islam. Kota ini juga menjadi pintu masuk ke berbagai destinasi wisata unggulan di Filipina Selatan.
"Dengan luas wilayah mencapai 244.000 hektar, Davao memiliki berbagai daya tarik potensi pariwisata berbasis alam dan budaya seperti pegunungan, pantai, hutan lindung, hingga wilayah pusat komersial", jelas Ari.
Penerbangan Manado - Davao PP akan dioperasikan dengan armada ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang kelas ekonomi sebanyak dua kali seminggu, yakni pada hari Senin dan Jumat.
Penerbangan Manado – Davao akan beroperasi dengan nomor penerbangan GA 7401 yang berangkat dari Bandara Internasional Sam Ratulangi pada pukul 10.30 WITA. Sedangkan penerbangan Davao – Manado akan beroperasi dengan nomor penerbangan GA 7402 yang berangkat dari Bandara Internasional Francisco Bangoy pada pukul 13.15 (local time).
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan, layanan penerbangan rute terbaru tersebut merupakan bagian dari upaya Garuda Indonesia untuk menghadirkan konektivitas tanpa batas kepada para pengguna jasa menuju Filipina maupun Indonesia melalui layanan penerbangan regular pertama yang menghubungkan Manado dengan Davao.
Ari berharap pengoperasian rute ini juga dapat menunjang pengembangan kerja sama ekonomi, investasi, perdagangan maupun kegiatan pariwisata di wilayah regional antara Davao sebagai salah satu pusat bisnis di selatan Filipina dengan berbagai wilayah di provinsi Sulawesi Utara.
“Kami tentunya berharap bahwa penerbangan langsung ini juga akan menjadi momentum penting bagi kedua negara khususnya dalam memperkuat sektor perdagangan dan investasi, serta perluasan akses konektivitas udara antara Indonesia dan Filipina,” papar Ari di Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Langkah ini juga sejalan dengan dicanangkannya Sulawesi Utara sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas, tepatnya di Likupang.
"Dibukanya rute ini kami harapkan juga dapat mendukung upaya percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan infrastruktur, khususnya di sejumlah sektor wisata unggulan sehingga mampu menarik minat wisatawan berkunjung ke Sulawesi Utara", jelas Ari.
Menurut diam dengan jumlah kunjungan wisatawan ke Davao yang mencapai 2,3 juta orang sepanjang tahun 2018 dapat menjadi peluang tersendiri bagi pengembangan potensi kepariwisataan di Manado.
"Khususnya dengan adanya akses penerbangan langsung dari Davao menuju Manado ini yang diharapkan dapat menarik wisatawan di Davao untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi wisata unggulan di Manado," jelasnya
Kota Davao dikenal sebagai kota perkebunan dan penghasil buah (khususnya nenas) dan tanaman anggrek serta keragaman wisata warisan kebudayaan Islam. Kota ini juga menjadi pintu masuk ke berbagai destinasi wisata unggulan di Filipina Selatan.
"Dengan luas wilayah mencapai 244.000 hektar, Davao memiliki berbagai daya tarik potensi pariwisata berbasis alam dan budaya seperti pegunungan, pantai, hutan lindung, hingga wilayah pusat komersial", jelas Ari.
Penerbangan Manado - Davao PP akan dioperasikan dengan armada ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang kelas ekonomi sebanyak dua kali seminggu, yakni pada hari Senin dan Jumat.
Penerbangan Manado – Davao akan beroperasi dengan nomor penerbangan GA 7401 yang berangkat dari Bandara Internasional Sam Ratulangi pada pukul 10.30 WITA. Sedangkan penerbangan Davao – Manado akan beroperasi dengan nomor penerbangan GA 7402 yang berangkat dari Bandara Internasional Francisco Bangoy pada pukul 13.15 (local time).
(ind)