Menkeu Sebut Produksi Sampah Akan Capai 70,5 Juta Ton di 2025
A
A
A
TANGERANG - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa isu lingkungan sangat penting bagi suatu negara. Tak terkecuali bagi Indonesia yang di tahun 2025 menurutnya akan menghasilkan 70,5 juta ton timbunan sampah, naik dari 65,8 juta ton di tahun 2017.
Meningkatnya produksi sampah ini dikarenakan aktivitas ekonomi, peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi. Perkembangan tersebut turut memberikan sumbangan pada banyaknya sampah di Indonesia.
"Jadi kita akan hidup dengan jumlah manusianya semakin banyak, sampahnya juga semakin banyak, jadi timbunan sampah akan terus bertambah seiring dengan aktivitas yang meningkat," ujar Sri Mulyani di Tangerang, Jumat (11/10/2019).
Dia mengatakan, berdasarkan data Race for Water Foundation setiap tahunnya orang menghasilkan 50 kilogram sampah plastik per tahunnya. Di mana 5%-10% sampah plastik itu dibuang ke laut.Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penyumbang sampah plastik di laut. Padahal, dalam Laporan Convention on Biological Diversity pada tahun 2016, lebih dari 800 spesies makhluk hidup di laut terancam oleh sampah plastik.
"Artinya gaya hidup kita dalam menggunakan plastik dan membuangnya sembarangan ke laut menjadi salah satu penyebab. Tentu ini bukan ranking membanggakan bagi kita," cetusnya.
Karena itu, tegas dia, pemerintah akan meningkatkan pengembangan pengelolaan sampah dengan cara yang tepat, serta meningkatkan kesadaran setiap pihak untuk menjaga lingkungan sangat diperlukan. "Kesadaran masyarakat ini harus terus-menerus diciptakan," tegasnya.
Meningkatnya produksi sampah ini dikarenakan aktivitas ekonomi, peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi. Perkembangan tersebut turut memberikan sumbangan pada banyaknya sampah di Indonesia.
"Jadi kita akan hidup dengan jumlah manusianya semakin banyak, sampahnya juga semakin banyak, jadi timbunan sampah akan terus bertambah seiring dengan aktivitas yang meningkat," ujar Sri Mulyani di Tangerang, Jumat (11/10/2019).
Dia mengatakan, berdasarkan data Race for Water Foundation setiap tahunnya orang menghasilkan 50 kilogram sampah plastik per tahunnya. Di mana 5%-10% sampah plastik itu dibuang ke laut.Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penyumbang sampah plastik di laut. Padahal, dalam Laporan Convention on Biological Diversity pada tahun 2016, lebih dari 800 spesies makhluk hidup di laut terancam oleh sampah plastik.
"Artinya gaya hidup kita dalam menggunakan plastik dan membuangnya sembarangan ke laut menjadi salah satu penyebab. Tentu ini bukan ranking membanggakan bagi kita," cetusnya.
Karena itu, tegas dia, pemerintah akan meningkatkan pengembangan pengelolaan sampah dengan cara yang tepat, serta meningkatkan kesadaran setiap pihak untuk menjaga lingkungan sangat diperlukan. "Kesadaran masyarakat ini harus terus-menerus diciptakan," tegasnya.
(fjo)