Kuartal III, Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp2,6 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) pada kuartal III/2019 membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after taxes/NPAT) sebesar Rp2,6 triliun. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan portofolio kredit dan trade finance sebesar 7% menjadi Rp143,6 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.
Dari sisi simpanan, Bank Danamon juga sukses mencatatkan pertumbuhan positif. Giro dan tabungan (Current Account Savings Accounts/CASA) perseroan pada periode tersebut naik 10%, sementara deposito naik 17% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Menjadi bagian dari MUFG Bank sebagai bank terbesar di Jepang dan salah satu institusi keuangan terkemuka di dunia serta tuntasnya penggabungan usaha dengan Bank Nusantara Parahyangan (Bank BNP) akan memberikan nilai tambah," kata Chief Financial Officer Bank Danamon Muljono Tjandra di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Dia mengatakan, Bank Danamon akan dapat mengakses kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG untuk melayani nasabah. Hal itu juga memfasilitasi pertumbuhan Bank Danamon dalam mewujudkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Lebih lanjut Muljono mengatakan bahwa Bank Danamon akan terus melakukan diversifikasi sumber pendapatan, memperkuat layanan nasabah, dan melaksanakan penerapan solusi berbasis teknologi dan digital yang komprehensif. "Ke depannya, kami yakin akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang positif karena kolaborasi dengan MUFG. Hal ini tentunya akan menghadirkan pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi Bank Danamon," ujarnya.
Di sembilan bulan tahun 2019, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit Consumer Mortgage sebesar 22% menjadi Rp8,96 triliun secara setahunan. Sementara kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 11% menjadi Rp42,2 triliun. Untuk segmen UKM, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 9% dari tahun sebelumnya menjadi Rp33,4 triliun.
"Adapun rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya," imbuh Muljono. Pascapenggabungan dengan Bank BNP, CAR konsolidasian dan CAR khusus bank masing-masing berada pada posisi 22,5% dan 23,0%. Sementara, rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat di posisi 3,2% dan rasio biaya kredit berada di angka 2,7%.
Dari sisi simpanan, Bank Danamon juga sukses mencatatkan pertumbuhan positif. Giro dan tabungan (Current Account Savings Accounts/CASA) perseroan pada periode tersebut naik 10%, sementara deposito naik 17% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Menjadi bagian dari MUFG Bank sebagai bank terbesar di Jepang dan salah satu institusi keuangan terkemuka di dunia serta tuntasnya penggabungan usaha dengan Bank Nusantara Parahyangan (Bank BNP) akan memberikan nilai tambah," kata Chief Financial Officer Bank Danamon Muljono Tjandra di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Dia mengatakan, Bank Danamon akan dapat mengakses kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG untuk melayani nasabah. Hal itu juga memfasilitasi pertumbuhan Bank Danamon dalam mewujudkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Lebih lanjut Muljono mengatakan bahwa Bank Danamon akan terus melakukan diversifikasi sumber pendapatan, memperkuat layanan nasabah, dan melaksanakan penerapan solusi berbasis teknologi dan digital yang komprehensif. "Ke depannya, kami yakin akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang positif karena kolaborasi dengan MUFG. Hal ini tentunya akan menghadirkan pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi Bank Danamon," ujarnya.
Di sembilan bulan tahun 2019, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit Consumer Mortgage sebesar 22% menjadi Rp8,96 triliun secara setahunan. Sementara kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 11% menjadi Rp42,2 triliun. Untuk segmen UKM, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 9% dari tahun sebelumnya menjadi Rp33,4 triliun.
"Adapun rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya," imbuh Muljono. Pascapenggabungan dengan Bank BNP, CAR konsolidasian dan CAR khusus bank masing-masing berada pada posisi 22,5% dan 23,0%. Sementara, rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat di posisi 3,2% dan rasio biaya kredit berada di angka 2,7%.
(fjo)